Mereka merupakan warga luar desa di antaranya, Desa Kebonsari, Paji, dan Sukodadi.
"Sebenarnya sih banyak yang ikut waktu itu (aksi merusak pohon pisang), namun yang kami panggil kemarin hanya sembilan anak beserta orangtuanya," kata Sunarto, dilansir Kompas.com.
Mendapati kejadian itu, perangkat Desa Surabayan langsung bertindak dengan memanggil sembilan bocah tersebut beserta orangtua masing-masing.
Selain itu, Sunarto juga memanggil kepada desa tempat bocah-bocah tersebut tinggal.
"Pada anak-anak kita lakukan pembinaan. Orangtuanya juga kita panggil ke balai desa," kata Sekdes Surabayan, Rendi Hardianto, Selasa (2/11/2021).
Di balai desa, pemilik pohon pisang juga dipertemukan dengan para pelaku.
Namun, para korban tidak meminta ganti rugi apapun, sebab pelakunya masih anak-anak.
"Korbannya tidak tega saat bertemu pelakunya yang masih anak-anak, ya seusia anak SMP," tambahnya.
Baca juga: Viral Sepasang Suami Istri Bawa Dua Anak Curi Tabung Gas 3 Kg di Kwitang, Ada Kisah Pilu di Baliknya
Pada pertemuan yang digelar Senin (1/11/2021), kata Rendi, para pelaku dan orangtuanya juga meminta maaf kepada koran.
Dari pengakuan pelaku, aksi mereka terinspirasi dari video viral 'Salam dari Binjai'.
"Pengakuannya, mereka menirukan aksi video 'Salam dari Binjai'," jelas Rendi.
Pihak desa berharap kenakalan anak-anak tersebut tidak terulang lagi dikemudian hari.
Orangtua pelaku juga diminta untuk mengawasi dan membina anak-anaknya.
Aksi sembilan bocah tersebut diketahui setelah videonya beredar di media sosial.
Baca juga: VIRAL Video Polisi Azani Anaknya yang Baru Lahir Lewat Telepon, Sedang Bertugas Kejar DPO Teroris