TRIBUNNEWS.COM - Seorang ibu di Surabaya, Jawa Timur tega menganiaya anaknya yang masih balita hingga tewas.
Korban berinisial MTP (4), tewas dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya.
Kasus ini terungkap saat nenek korban merasa curiga setelah melihat jasad cucunya.
Sebab, di tubuh korban terdapat sejumlah luka, mulai dari bagian wajah, punggung hingga paha.
Diketahui, bocah yang tinggal di Kawasan Simokerto, Surabaya itu, sebelumnya dirawat oleh neneknya.
Namun, saat usianya 4 tahun, korban diambil dan diasuh oleh kedua orangtuanya.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Mirzal Maulana membenarkan terkait kasus tersebut.
"Benar nenek korban sudah melapor ke Polsek Simokerto, saat ini tengah kami selidiki," ujar Mirzal, Rabu (10/11/2021), dilansir Surya.
Baca juga: Lindungi Kakak yang Disatroni Preman, Polisi di Medan Nyaris Tewas, Ini Masalahnya
Baca juga: Balita di Surabaya Meninggal Dunia Tak Wajar, Ditemukan Luka Lebam di Sekujur Tubuh
Dijelaskan Mirzal, peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/11/2021) sekira pukul 17.30 WIB.
Karena korban meninggal dalam keadaan tidak wajar, polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
"Dari hasil penyelidikan didapatkan fakta bahwa korban meninggal tidak wajar, terdapat kekerasan fisik terhadap tubuh korban," ungkap Mirzal, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Polisi lalu memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab kematian korban.
Mereka adalah ibu korban berinisil AS, ayah korban MS, dan nenek korban MJT.
Setelah menggali keterangan dari para saksi, ibu korban akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
AS diduga sebagai pelaku tunggal dalam tindak pidana kekerasan terhadap anak tersebut.
"Ya, hasil interogasi ditemukan bukti bahwa AS (ibu korban) diduga sebagai pelaku tindak pidana kekerasan terhadap anak," terang Mirzal.
Baca juga: Pria di Blitar Ditemukan Tewas dengan Kepala Terbenam di Sungai, Tangan Masih Pegang Stik Pancing
Kesal korban sering BAB di celana
Berdasarkan interogasi terhadap AS, pelaku mengakui perbuatannya yang telah menganiaya sang anak hingga tewas.
Pelaku mengaku emosi dan kesal karena korban sering buang air besar di celana.
Emosi korban semakin memuncak karena korban juga sering menganggu adiknya yang masih balita.
"Motif tersangka melakukan tindakan penganiayaan terhadap anaknya, diduga karena rasa emosi dan kesal yang tidak terkontrol."
"Dikarenakan korban susah dikasih tahu terkait sering buang air besar di celana dan sering menganggu anak tersangka (adik korban) yang masih balita," beber Mirzal.
Saat ini, AS telah ditahan di Mapolrestabes Surabaya guna proses penyelidikan lebih lanjut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS Balita Tewas Penuh Luka di Tubuhnya, Jasadnya Diotopsi di RSUD Dr Soetomo Surabaya
(Tribunnnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Firman Rachmanudin, Kompas.com/Ghinan Salman)