Kakak ipar pelaku bernama Taslim memberikan pengakuannya.
Ia mengatakan, kejadian nahas yang menimpa korban terjadi begitu cepat.
Taslim hendak salat di musala, mendengar suara gaduh dari arah rumah korban dan pelaku.
"Karena penasaran, saya datangi dan disitu sudah terjadi penganiayaan. Pelaku sempat mondar-mandir seperti orang linglung," ucap Taslim, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Depresi sejak SMK
Taslim melanjutkan penjelasannya, kuat dugaan, pelaku tega menganiaya ibu dan kakaknya karena penyakit depresi yang diderita kambuh.
Mengingat pelaku diketahui mengidap depresi sejak masih duduk di bangku SMK dan hingga sekarang masih menjalani pengobatan di rumah sakit.
"Setelah kejadian, saya langsung memegang (mengamankan) pelaku. Kalau kakaknya, dianiaya di Pos Kamling, posisi sedang tiduran," ujarnya.
Baca juga: Ibu Muda di Surabaya Habisi Anaknya yang BAB di Celana, Sempat Bohong Meninggal karena Jatuh
Menurut Taslim, N sudah puluhan tahun mengidap depresi tapi sudah lama tidak kambuh, terakhir kambuh sekitar lima tahun lalu.
"Kedua korban mengalami luka sangat parah di bagian kepala dan setelah kejadian langsung dibawa ke rumah sakit Mitra Siaga dibantu warga setempat."
"Namun, nyawa korban Tasriah tak tertolong sedangkan korban Aji selamat tetapi kondisinya kritis akibat luka berat di kepala," jelasnya.
Sampai saat ini Minggu (14/11/2021), Aji masih dalam perawatan intensif di ruang Mawar Rumah Sakit Mitra Siaga Tegal.
Kata polisi
Kapolres Tegal AKBP Arie Prasetya Syafa'at menuturkan, pelaku N berhasil diamankan usai kejadian.