TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Dugaan kematian almarhum SF (16), remaja warga Desa Petiken Kecamatan Driyorejo diduga dibunuh oleh temannya sendiri makin terungkap.
Sebab, almarhum pernah berjualan pil dobel L atau pil koplo dan mempunyai kekurangan uang setoran.
Hal itu terungkap dari keterangan temannya, bernama Nurdin Nabil Ayib (17) pada Kamis (18/11/2021).
Baca juga: Dekan FISIP UNRI Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual, Muncul Desakan Penahanan dan Copot Jabatan
Teman almarhum yaitu Nurdin Nabil Ayib (17) mengatakan, pada waktu itu hari Minggu (12/9/2021), pukul 2.00 WIB, korban sedang minum-minum bersama teman-temannya di warung kopi.
Kemudian, dibonceng teman untuk diajak ke suatu tempat.
“Saya dan almarhum dibonceng Reno di motor Honda Beat nopol L 5871 DR. Saya duduk paling ujung. Karena merasa tidak enak, saya loncat dari motor. Sedangkan korban tetap ikut Reno,” kata Nurdin Nabil Ayib yang akrab disapa Ayib.
Setelah loncat dari motor, Ayib tetap menunggu SF balik ke warung, namun hingga satu jam lebih, Putra tidak kunjung datang. Sehingga ditinggal pulang.
“Pagi hari mendengar kabar Putra (SF) sudah meninggal dunia,” kata Ayib.
Baca juga: Kode Gubernur DKI Anies Baswedan saat Ditanya Soal Formula E, Beri Jempol hingga Ucapkan Nice Try
Lebih lanjut Ayib menambahkan, setelah mendengar kabar Putra meninggal, ada kecurigaan ada hubungannya dengan penjualan pil dobel L dan utang setoran sebesar Rp 350.000.
“Putra pernah bilang sudah tidak berjualan lagi pil koplo, sebab setorannya kurang sekitar Rp 350.000. Ternyata, putra diajak kumpul kembali. Saya tidak mau berjualan, sehingga saya selalu menjauh,” imbuhnya.
Sedangkan Sujiadi (53), bapak almarhum SF mengatakan, benar dulu anaknya pernah berjualan itu.
“Tapi, karena takut bapaknya terseret ke Polisi, akhirnya dia (SF) berhenti berjualan,” kata Sujiadi.
Baca juga: Respons Menantu Luhut, Mantan Danpaspampres saat Diisukan Jadi Pangkostrad
Sementara Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro, mengatakan autopsi pembongkaran makam ini untuk mengambil langkah-langkah agar kejadian meninggalnya almarhum SF ini segera ada kejelasan.
“Apakah ada modus pembunuhan atau murni laka lantas. Kami akan melakukan penyelidikan ini sesuai dengan prosedur dan secara profesional sesuai SOP yang ada,” kata Wahyu.
Lebih lanjut Wahyu menambahkan, setelah ada hasil autopsi akan dilakukan gelar internal dan eksternal untuk membuktikan fakta-fakta yang ada. Sehingga tidak ada asumsi, bahwa ini laka lantas atau pembunuhan.
Baca juga: Muncul Pesan Ajakan Jihad Melawan Densus 88 dan Bakar Polres, Polri Turunkan Tim Siber
“Biar semuanya clear, setelah hasil autopsi akan kami sampaikan. Kita melakukan secepat mungkin, untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Autopsi ini kita melibatkan labfor Polda Jatim,” katanya.
Diketahui, meninggalnya SF pada 12 September 2021 dikabarkan akibat kecelakaan di Jalan Raya Driyorejo- Gresik.
Namun, anehnya Honda beat nopol L 5871 DR yang dikendarai korban juga menghilang.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Fakta Baru, Remaja Gresik Diduga Meninggal Kecelakaan Ternyata Pernah Jualan Pil Koplo,