TRIBUNNEWS, COM - BANDAR LAMPUNG - Para pemilik kafe di Bandar Lampung mengaku mengandalkan promosi di media sosial seperti Instagram (IG) dalam mempromosikan tempat usahanya yang berada di gang ataupun jalan kecil.
Sehingga, para pembeli tetap tertarik datang meski kafe tidak berada di pusat kota atau pun di jalan-jalan utama.
Owner Dr Koffie HQ, Ali menuturkan, promosi melalui IG merupakan cara utama yang dilakukan pihaknya dalam mempromosikan menu dan promo-promo. Selain itu, mereka juga kerap menggunakan jasa endorse.
"Seperti saat ini, kelompok milenial banyak yang mencari menu-menu yang segar di warung-warung kopi, kita pakai Instagram supaya masyarakat tahu kita menjual pula menu nonkopi seperti olahan susu dan soda," kata dia, Minggu (21/11).
Hal senada diungkapkan Santi, owner Fruit Coconut Rajabasa. Ia pun mengakui jika banyak berpromosi di media sosial.
Sebab, menurutnya, saat ini banyak kawula muda yang mencari informasi tempat nongkrong dan makanan/minum yang menarik di media sosial.
"Biasanya kalau publikasi di jejaring sosial, orang muda banyak yang share ke teman-temannya dan banyak yang tertarik karena itu. Apalagi yang kita jual adalah produk yang masih sedikit dijual di Bandar Lampung, sajian kelapa muda bulet yang dipadukan dengan aneka buah-buahan lain yang segar," ucapnya.
Baca juga: Menjamur Bisnis Kafe bagi Kaum Milenial di Bandar Lampung, Tenang dan Instagramable
Tetap Nyaman
Sementara itu, sejumlah pengunjung mengaku memilih makan dan minum di kafe-kafe yang berada di gang ataupun jalan kecil karena tempat yang ditawarkan tak kalah nyaman dengan kafe-kafe di pusat kota atau di jalan-jalan utama.
"Kalau di jalan besar atau di pusat kota, takutnya penuh. Nanti malah muter-muter lagi nyari tempat. Pun kalau dapat, tidak nyaman ngobrolnya karena berisik," kata Zakaria, warga Tanjungsenang.
"Jadi selagi tempat yang dihadirkan nyaman untuk ngobrol, tidak masalah untuk memilih cafe yang lokasinya dalam gang," terusnya.
Hal lain yang menjadi nilai lebih cafe dalam gang ialah lokasinya yang dekat dengan pemukiman konsumen.
"Lokasinya dekat rumah dan memang tahu kalau tempatnya bagus jadi alasan memilih tempat ini," kata Putri, pengunjung Fruit Coconut Rajabasa.
Sementara pengunjung kafe Dotuku Kopi, Johan, warga Jalan Pahlawan, mengatakan, ia berkunjung ke kafe tersebut karena merasa tenang dan nyaman.
"Karena saya datang ke sini itu selain mengerjakan tugas kampus, saya juga gak suka berisik. Kalau suasananya tenang, jadi bisa menghadirkan banyak inspirasi. Selain itu, harga makanannya terjangkau untuk kantong mahasiswa," ujar dia.
Lebih lanjut Johan menuturkan, ia juga lebih senang memilih kafe di dalam gang atau jalan kecil karena dekat dengan lokasi rumahnya.
"Saat ini kafe di dalam gang ataupun jalan kecil itu tak kalah dengan kafe yang di jalan utama. Menu makanannya tak kalah menarik dan enak, harga bersahabat, dan tempatnya tak kalah nyaman," beber dia.
Untuk diketahui bisnis kafe di Kota Bandar Lampung sedang menggeliat. Menariknya, lokasi kafe-kafe kini tak hanya terkonsentrasi di jalan utama dan pusat kota. Konsumen juga bisa menemukannya di gang atau jalan kecil dan bukan di pusat kota.
Wartawan Tribun Lampung menyusuri dan menemukan sejumlah kafe di gang atau jalan kecil. Tampilan kafe-kafe tersebut tak beda dengan kafe-kafe di jalan utama dan pusat kota. Desain eksterior dan interior tetap ala kawula muda, dengan beberapa spot yang instagramable.(som/byu)
Baca juga: Kafe di Jalur Gang Jadi Alternatif untuk Kaum Muda