Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan fasilitas bandar udara Siboru Fakfak, Papua Barat mendapat perhatian langsung dari Kantor Staf Presiden (KSP).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Bandara Siboru akan mendorong investasi, pariwisata dan potensi ekonomi lainnya di Papua Barat.
Sayangnya, ada beberapa kendala yang ditemui KSP dalam pembangunan Bandara Siboru. Mulai dari cuaca (hujan), akses jalan, akses listrik, hingga masih terbatasnya panjang landasan terbang.
Melihat kendala yang ada, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan, KSP akan secepatnya berkoordinasi dengan kementerian lain berkaitan dengan percepatan pembangunan bandara sekaligus penambahan jarak landasan pacu, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Baca juga: Menhub: Progres Pembangunan Bandara Siboru di Fakfak Capai 30 Persen
“Persoalan ini harus segera diselesaikan karena akan menyulitkan operasional bandara,” kata Ngabalin dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).
Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom menerangkan, panjang landasan Bandara Siboru hanya 1.600 meter.
Artinya sama dengan kapasitas bandara saat ini dan hanya bisa untuk pesawat jenis ATR.
Untuk itu, Yohana menyampaikan keinginan Pemerintah Kabupaten Fakfak agar landasan Bandara Siboru diperpanjang menjadi 2.500 meter.
“Sehingga bisa digunakan untuk pesawat yang lebih besar dan berdampak positif bagi investasi dan pariwisata,” tutur Yohana.
PKK Proyek Pembangunan Bandara Siboru Eko Priyadi menyampaikan, per November 2021 progres pembangunan Bandara Siboru telah mencapai 48,2 persen. Adapun target penyelesaian pembangunan pada 2022 mendatang.
Adapun Bupati Fakfak Untung Tamsil mengapresiasi kehadiran tim KSP yang mewakili pemerintah pusat untuk memantau langsung pembangunan Bandara Siboru. Untung menyampaikan, Bandara Siboru menjadi salah satu cita-cita agar Fakfak semakin maju.
“Fakfak adalah kota tertua, kota peradaban yang mengenal keberagaman. Maka tidak salah bapak Presiden Joko Widodo memberi perhatian kepada tanah kami,” ungkap Untung.
Kehadiran tim KSP ke Fakfak sekaligus menjadi bagian dari fungsinya yakni debottlenecking tantangan yang ditemui dalam PSN.
Dengan begitu, KSP bisa memastikan pembangunan PSN berjalan sesuai rencana dan selesai pada 2022 mendatang.