TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur bertambah menjadi 22 jiwa per Senin (6/12/2021) pukul 20.15 WIB.
Sementara itu, 22 lainnya dinyatakan hilang dan 56 korban mengalami luka berat.
Laporan BNPB, jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004.
Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi.
Berikut rincian pos pengungsian di tiga kecamatan di Lumajang, yang terdampak erupsi Gunung Semeru, dikutip dari Kompas.com:
Baca juga: Jokowi Tiba di Bandara Juanda, Lanjut Bertolak ke Lumajang Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Semeru
Baca juga: Kapolri Paparkan Langkah Jangka Pendek dan Menengah Tangani Erupsi Gunung Semeru
- Kecamatan Pronojiwo (sembilan titik)
SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2, serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.
- Kecamatan Candipiro (enam titik)
Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), dan Kantor Camat Candipuro.
- Kecamatan Pasirian (empat titik)
Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.
Daftar Nama Korban Meninggal
Dari 22 korban meninggal dunia, sembilan sudah berhasil diidentifikasi dan enam lainnya masih dalam proses.
Kendati demikian, empat dari enam yang masih dalam proses identifikasi, sudah diketahui namanya.
Baca juga: Lebih dari 900 Personel Gabungan Gelar Operasi Penanganan Darurat Paska Erupsi Semeru
Baca juga: Pemprov DKI Kirim 8 Truk Bantuan Logistik dan 60 Personel, Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Berikut daftar nama korban erupsi Gunung Semeru, mengutip situs Kominfo Jatim:
Kecamatan Pronojiwo
1. Poniyem (50), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang;
2. Bawon Triono (33), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang;
3. Yatifa (proses identifikasi), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang;
4. Luluk (proses identifikasi), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang;
5. Edy (proses identifikasi), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang;
6. Edi Pranowo (dalam identifikasi), warga Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang;
7. Masih dalam proses identifikasi di RSUD dr Haryoto Lumajang;
8. Masih dalam proses identifikasi di RSUD dr Haryoto Lumajang.
Kecamatan Candipuro
1. Dafa (14), warga Dusun Krajan Kuning;
2. Siti (40), warga Kampung Renteng, Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh;
3. Besut (50), warga Desa Kebonagung, Desa Sumberwuluh;
4. Rani (20), warga Desa Kebonagung, Desa Sumberwuluh;
5. Cavella (19), warga Dusun Sriti, Desa Kebondeli;
6. M Roni (40), warga Desa Sumberwuluh;
7. Alfan (23), warga Desa Kajarkuning.
Dilansir Tribunnews, Tim Basarnas berhasil mengevakuasi lima korban erupsi Gunung Semeru pada Senin.
Humas Basarnas, Agus Basori, mengungkapkan korban yang berhasil dievakuasi didominasi laki-laki.
"Total hari ini, tim SAR menemukan dan mengevakuasi 5 korban dengan rincian 4 korban berjenis kelamin laki-laki dan 1 korban perempuan," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Senin.
Kelima jenazah tersebut kemudian dibawa ke RSUD dr Haryoto Lumajang untuk proses identifikasi.
Baca juga: Kementerian ESDM: Masih Ada Potensi Bahaya Awan Panas Guguran dan Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru
Baca juga: Bantu Warga Korban Erupsi Gunung Semeru, Wali Kota Kediri Belanja ke Pasar
Kondisi Gunung Semeru
Pada Selasa (7/12/2021) pagi, Gunung Semeru terlihat cerah.
Mengutip Kompas.com, puncak gunung terlihat jelas dari Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Tidak terlihat ada awan panas guguran yang keluar dari kawah Semeru, hanya mengeluarkan asap putih.
Namun, pada Senin (6/12/2021) malam, lava pijar masih terlihat dari puncak Gunung.
Dihubungi terpisah, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru di Gunung Sawur, Muchlas, mengatakan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada Selasa pagi.
Tak hanya itu, seismograf di pos tersebut juga tidak mendeteksi aktivitas kegempaan yang meningkat.
"Kayaknya lagi istirahat. Posisi sekarang cerah. Tidak terpantau aliran awan panas guguran pagi ini," kata Muchlas melalui sambungan telpon dari Desa Supiturang, Selasa.
"Seismograf landai saja," tambahnya.
Sebelumnya, pada Minggu (5/12/2021) pagi, terjadi tiga guguran awan panas saat Gunung Semeru kembali erupsi.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, mengatakan guguran pertama terjadi pada Mnggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian yang kedua, terjadi pada Minggu pukul 05.00 WIB.
Guguran awan panas yang ketiga kembali terjadi pada Minggu pukul 10.00 WIB.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fahdi Fahlevi, Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/Andi Hartik/Retia Kartika Dewi)