Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga akan ke Lumajang untuk mengunjungi pengungsi korban bencana erupsi Semeru.
Lewat siaran pers hari Rabu (8/12/2021), Menteri PPPA akan membawa kebutuhan spesifik anak dan perempuan di pengungsian.
Tujuannya untuk memastikan anak dan perempuan korban erupsi Gunung Semeru mendapatkan perlindungan khusus, terutama kebutuhan spesifik dalam masa tanggap darurat.
“Kami harapkan juga mereka mendapatkan tempat pengungsian yang layak dan ramah anak, anak-anak dapat dicegah dari keterpisahan dengan orang tua/keluarganya, dan anak-anak dapat dicegah menjadi korban diskriminasi dan perlakuan salah,” ujar Menteri Bintang dalam pernyataannya.
Bintang berujar bantuan yang akan diberikan bersifat melengkapi program bantuan dari Kementerian Sosial maupun tanggap darurat BNPB, yang menyasar khusus pada perempuan dan anak.
Secara khusus, Menteri Bintang sangat berharap pengungsi anak dan perempuan korban bencana Semeru tetap dapat dipenuhi hak-haknya.
Ia juga berharap perempuan dan anak mendapatkan perlindungan khusus dari risiko bencana, mendapatkan pertolongan darurat, mendapatkan kebutuhan dasar dan spesifik.
Baca juga: Terjebak 30 Menit Dikepung Lava, Cerita Korban Erupsi Semeru Berlari Sekuat Tenaga Selamatkan Diri
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai dengan Senin (6/12/2021) pukul 20.15 WIB, setidaknya sebanyak 22 orang tewas, sementara 22 orang dinyatakan hilang, dan 56 lainnya mengalami luka-luka.
Erupsi Semeru juga berdampak terhadap 5.205 jiwa yang kini harus mengungsi.
Di antara jumlah itu sampai sejauh ini tercatat sebanyak 292 adalah anak-anak, ibu hamil ada 2 orang, dan sekitar 234 perempuan.
Dari jumlah itu sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak yang memerlukan hak dan kebutuhan yang spesifik.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyatakan bahwa telah menyusun Pedoman Integrasi Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan Lainnya dalam Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia untuk memperkuat BNPB.
Baca juga: Tanggap Bencana, Pegadaian Sigap Bantu Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Inilah pedoman penanganan bencana berperspektif gender yang terintegrasi dalam pedoman operasional BNPB.
Di sini secara khusus ditetapkan penyaluran kebutuhan spesifik perempuan dan anak dalam aksi tanggap darurat.
Menteri Bintang mengatakan, saat ini Kemen PPPA sudah dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait hal tersebut.
“Tim provinsi sudah turun dengan membawa recreational kits dari Kemen PPPA,” ujar Menteri Bintang.