TRIBUNNEWS.COM - Gunung Merapi yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah ini, mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Aktivitas vulkanik dari Gunung Merapi terjadi pasca-erupsi Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021 lalu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam rilisnya menyebut, Gunung Merapi telah mengalami beberapa aktivitas kegempaan, Rabu (8/12/2021).
Dikutip dari laman resmi BPPTKG, Gunung Merapi telah mengalami 152 kali gempa guguran, 6 kali gempa hembusan, 6 kali gempa fase banyak, dan 2 kali gempa tektonik jauh.
Selain itu, Gunung Merapi juga mengalami guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.000-1.800 meter.
Baca juga: Status Gunung Berapi di Pulau Jawa: Semeru dan Bromo Waspada, Merapi Siaga
Baca juga: Sempat Diguyur Hujan Lebat, 30 Orang Diungsikan dari Banjir Lahar Panas Aliran Sungai Gunung Semeru
Alami 11 Kali Guguran Lava Pijar
Sementara itu, Gunung Merapi juga sempat mengeluarkan lava pijar pada Rabu (8/12/2021).
Dikutip dari Kompas.com, lava pijar terlihat keluar dari Gunung Merapi dalam periode pengamatan dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
"Teramati guguran lava pijar 11 kali jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya.
Saat ini Gunung Merapi berada di status siaga Level 3 sejak 5 November 2020 lalu.
Baca juga: Kapolri Terlibat Upaya Trauma Healing Anak-anak Korban Letusan Gunung Merapi
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru 2021 Berbeda dengan Letusan Merapi 11 Tahun Silam, Ini Kata Mbah Rono
Rekomendasi BPPTKG
BPPTKG mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat terkait aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
Berikut beberapa rekomendasinya:
1. BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun pada radius 3 km dari puncak.
2. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan kegiatan di sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro, dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.
3. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Orang Meninggal, 22 Orang Hilang, Ribuan Terdampak Awan Panas
Baca juga: Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Jokowi Pastikan Pengungsi Tertangani Baik
4. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
5. Penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
(Tribunnews.com/Whiesa) (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)