Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG - Ratusan warga dari 7 desa di Sumedang, Jawa Barat melakukan penutupan akses lintasan jalan Tol Cisumdawu, Jumat (17/12/2021).
Aksi penutupan jalan tol oleh warga tersebut terjadi di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.
Penutupan jalan tersebut sebagai buntut belum tuntasnya uang ganti rugi rumah dan tanah warga yang terkena proyek Tol Cisumdawu.
Ratusan orang yang berasal dari Desa Ciherang, Desa Margamukti, Desa Sirnamulya, Desa Cigendel, Desa Girimukti, Desa Margaluyu, dan Desa Pamekaran ini meminta Presiden Joko Widodo turun tangan menangani masalah tersebut lantaran mereka sudah tidak percaya kepada pihak Kantor Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Sumedang.
Pantauan TribunJabar.id di lokasi, ketegangan sempat terjadi antara warga dengan karyawan proyek jalan bebas hambatan tersebut.
Adu mulut terjadi saat warga hendak mengakses tol dengan tujuan menuntut hak mereka atas ganti rugi lahan dan nilai ganti rugi dinilai sangat tidak layak.
Baca juga: Dipicu Soal Ahli Waris, Eksekusi Lahan Tol Cisumdawu Sumedang Sempat Berlangsung Menegangkan
Usai menutup akses lintasan tol seksi 2 tersebut dengan sejumlah bambu, warga pun berorasi di bawah jembatan.
Yayat, warga terdampak tol Cisumdawu mengatakan, sejak 2010 hingga sekarang, masih terdapat 333 Kepala Keluarga (KK) di 7 desa yang terkena proyek Tol Cisumdawu belum juga mendapatkan ganti rugi.
Selain itu, kata dia, warga terdampak mengaku keberatan lantaran nilai ganti rugi yang ditawarkan pihak terkait tidak sesuai.
"Saat pengukuran dan penyesuaian harga, kami tidak pernah diundang untuk musyawarah, " kata Yayat di lokasi.
Baca juga: Pemerintah Bangun Dua Ruas Tol Baru Cisumdawu Seksi 6B dan Ancol Timur-Pluit Elevated
Mamay, warga yang lainnya menyebutkan, aksi ini dilakukan oleh para pemilik tanah dan ahli waris lantaran lahan yang terkena proyek Tol Cisumdawu belum juga dibayar dan nilai ganti rugi yang ditawarkan pihak tol tidak sesuai.
"Aksi ini kami lakukan karena lahan milik warga ini belum dibayar. Dan harga ganti rugi yang keluar dinilai tidak sesuai dan tanpa adanya kesepakatan," katanya.
Aksi ratusan warga tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian setempat, warga pun mengancam akan terus melakukan penutupan akses lintasan jalan tol tersebut jika lahan mereka belum juga dibayar dengan harga yang sesuai.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS Ratusan Warga Tutup Akses Tol Cisumdawu Seksi 2, Sempat Adu Mulut dengan Orang Proyek