TRIBUNNEWS.COM - Pasca gempa magnitudo 7,4 di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ribuan warga Kabupaten Kepulauan Selayar terpaksa mengungsi.
Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan merupakan satu di antara wilayah lainnya yang terdampak gempa di NTT.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Selayar mencatat, sebanyak 4.838 jiwa mengungsi akibat gempa bumi yang sudah terjadi.
Pengungsi tersebut, tersebar di 34 titik pengungsian di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena.
Baca juga: Basarnas Tutup Operasi SAR Korban Erupsi Gunung Semeru
"Sebaran titik pengungsian di Kecamatan Pasimarannu berada di Mintu’u 6 titik dengan jumlah penyintas terbanyak, yaitu 2.200 jiwa."
"Di Lambego 6 titik dengan 900 jiwa, Lakawu 3 titik 500 jiwa, Puncak Majapahit 1 titik 250 jiwa, Lamantu 6 titik 200 jiwa, dan Langundi 1 titik 50 jiwa," tulis Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pers yang dikutip Tribunnews.com, Jumat (17/12/2021).
Kemudian, di Kecamatan Pasilambena, BPBD melaporkan di Desa Lembangmatene 1 titik 200 jiwa, Latokdo Timjur 1 titik 192 jiwa, Kalaotoa 8 titik 300 jiwa, dan Barumbung 1 titik 46 jiwa.
Adapun untuk korban jiwa, BPBD melaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada pukul 10.20 WIB itu.
Namun, tercatat 1 warga luka berat dan 96 lainnya luka ringan.
Ratusan Rumah Rusak
Dikutip dari situs BNPB, gempa bumi di NTT juga berdampak pada sejumlah kerusakan bangunan.
Di antaranya rumah rusak berat sebannyak 825 unit dan rusak ringan 502 unit.
Kemudian, pada fasilitas umum, BPBD menyebutkan masjid rusak berat 3 unit, pelabuhan rakyat rusak berat 1, rumah jabatan kades rusak berat 1, dan gudang rusak ringan 2.
Sekolah sebanyak 5 unit dan 1 balai pertemuan warga pun juga terdampak gempa bumi di NTT.
Kini, Petugas pendataan masih mendata tingkat kerusakan keenam bangunan tersebut.
Selain itu, Pusat Pengendalian Operasi BNPB juga memantau adanya pengungsian di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tercatat, sebanyak 226 jiwa masih mengungsi di aula rumah jabatan Bupati Sikka.
Lalu, di wilayah Kabupaten Manggarai, NTT, 1 warga mengalami luka ringan.
Baca juga: ANTISIPASI saat Terjadi Gempa Bumi, Ikuti Panduan Berikut untuk Menyelamatkan Diri
Diketahui, gempa bumi M 7.4 pada Selasa (14/12/2021) telah dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di Provinsi NTT, tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan enam kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Rincian wilayah itu, di antaranya Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Ngada di Provinsi NTT.
Kemudian, Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten Bulukumba, dan Kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan.
Lalu, Kabupaten Muna, Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kabupaten Baubau, Kabupaten Buton Selatan, dan Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gubernur NTT Imbau Warga Tenang dan Waspada Terhadap Potensi Gempa Susulan
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat mengimbau warganya di Flores Timur, NTT agar tetap tenang terhadap gempa bumi yang terjadi.
Sebelumnya, terjadi gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang mengguncang provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk itu, Gubernur NTT meminta warga untuk waspada terhadap gempa susulan.
“Sebagai gubernur saya menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan kembali ke kediaman masing-masing sambil mengecek di rumah mengalami keretakan yang berat."
"Apabila gempa bumi susulan dan bisa roboh maka jangan ditempati dulu," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Rabu (15/12/2021).
Sejauh ini, Viktor menyebut belum nenerima laporan korban jiwa akibat gempa bumi ini.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Pos-Kupang.com/Irfan Hoi)
Simak berita lainnya terkait Gempa di NTT