News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok KH Imam Sya'roni, Katib Syuriah PWNU Jateng yang Meninggal Dunia, Murid KH Maimoen Zubair

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Imam Sya'roni, meninggal dunia pada Senin (20/12/2021) pukul 05.30 WIB.

TRIBUNNEWS.COM - Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Imam Sya'roni, meninggal dunia pada Senin (20/12/2021) pukul 05.30 WIB.

KH Imam mengembuskan napas terakhirnya saat dalam perjalanan ke Lampung untuk menghadiri Muktamar NU.

Dikutip dari TribunJateng, jenazah almarhum saat ini masih berada di RSCM Jakarta.

Kabar berpulangnya KH Imam ini dibenarkan Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah.

Kebetulan, Gus Sholah juga dalam perjalanan menuju Lampung.

Baca juga: Katib Syuriah PWNU Jateng KH Ahmad Syaroni Meninggal Dunia

Baca juga: PWNU Jatim: Gudang Kyai dan Figur Alternatif, Kenapa Tidak Percaya Diri?

"Betul, jadi perjalanan naik kereta dari Semarang menuju Stasiun Gambir mau pindah transportasi udara atau ke bandara," katanya saat dikonfirmasi, Senin.

Sosok KH Imam Sya'roni

Ketua PW GP Ansor Jateng H Sholahuddin Aly (memakai jaket) bersama Sekretaris PW GP Ansor Jateng Fahsin M Faal saat bersama jenazah Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah, KH Ahmad Sya'roni, yang wafat pada Senin (20/12/2021). KH Ahmad Sya'roni wafat sekitar pukul 07.30 WIB dalam perjalanan menuju Muktamar NU ke Lampung. (Istimewa/GP Ansor Jateng)

Mengutip situs resmi NU Jateng, KH Imam Sya'roni pernah belajar di PP Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah di bawah bimbingan langsung KH Maimoen Zubair.

Ia juga pernah menempuh studi magister di IAIN Walisongo Semarang.

Sosok KH Imam Sya'roni dibeberkan oleh Wakil Ketua PCNU Kabupaten Pati, Dr Jamal Makmur.

Menurut Jamal, KH Imam yang merupakan akademisi, memiliki pemikiran inklusif.

Lebih lanjut, Jamal menyebutkan KH Imam selalu banyak membaca dan bertanya untuk mendapatkan pemikiran-pemikiran baru.

Tak hanya itu, KH Imam adalah sosok yang egaliter di mata Jamal.

Semasa hidupnya, ia mudah bergaul dengan siapapun dan tidak pernah menjaga jarak.

Hingga saat ini, ada candaan KH Imam yang masih diingat Jamal.

"Mas Jamal ini sudah S3, tapi kok penampilannya masih kayak santri. Kemproh, tidak teratur, dan amburadul," tulis Jamal mengingat guyonan KH Imam.

Baca juga: PWNU Jawa Barat Tegaskan NU Masih Butuh Sosok Kiai Said Aqil

Baca juga: Terima Mandat Para Kiai Sepuh dari 28 PWNU se-Indonesia, Said Aqil Siap Maju Calon Ketum PBNU

Kronologi KH Imam Sya'roni Meninggal

KH Imam Sya'roni meninggal saat dalam perjalanan menuju Lampung untuk menghadiri Muktamar NU.

Diketahui, rombongan akan berganti transportasi saat tiba di Jakarta.

Rencananya, rombongan yang menaiki kereta api dari Semarang dan turun di Stasiun Gambir, akan pergi ke Lampung menggunakan pesawat dari Jakarta.

Menurut Gus Sholah, rombongan melaksanakan salat Subuh setelah turun dari kereta.

Saat minum kopi bersama, KH Imam meminta izin untuk rebahan lantaran merasa tak enak badan.

Namun, ternyata ia tak sadarkan diri.

"Setelah salat Subuh kemudian sambil menunggu jadwal perjalanan, ngopi-ngopi bersama rombongan kemudian beliau merasa tak enak badan, pamit ingin leyeh-leyeh sebentar."

"Ternyata diketahui tak sadarkan diri," urai Gus Sholah, Senin, dikutip dari TribunJateng.

Baca juga: Wakil Khatib Syuriah PWNU DKI Sebut Keputusan Muktamar Harus Mengacu AD/ART dan Hasil Konbes NU

Baca juga: Demi Kepentingan Umat, PWNU Kaltara Dorong Muktamar ke-34 NU Diundur hingga 2022

Rombongan kemudian memanggil tim medis dan membawa KH Imam ke RSCM menggunakan ambulans.

Di RSCM, KH Imam dinyatakan sudah meninggal dunia.

Gus Sholah menambahkan, pihaknya saat ini sedang menyelesaikan administrasi jenazah KH Imam.

"Ini sedang proses penyelesaian administrasi, nanti akan dibawa ke Semarang oleh keluarga," ungkapnya.

Gus Sholah sendiri juga dalam perjalanan ke Lampung untuk menghadiri Muktamar NU.

Namun, ia berangkat bersama rombongan Pengurus PW GP Ansor Jawa Tengah.

"Kami kebetulan juga sedang perjalanan ke Lampung."

"Kami dihubungi untuk segera merapat ke Gambir, ternyata ada kabar duka ini. Kami sangat berduka," tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng/M Nur Huda)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini