News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Upah Minimum Pekerja 2022

Buruh yang Terobos Ruang Kerja Gubernur Banten Dilaporkan ke Polisi

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi penggerudukan Kantor Gubernur Banten, Rabu (22/12/2021). oleh para buruh yang unjuk rasa.

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Aksi buruh yang menduduki ruang kerja Gubernur Banten Wahidin Halim  pada Rabu (22/12/2021) lalu berbuntut panjang.

Oknum buruh itu kini dilaporkan ke polisi oleh Kuasa Hukum Gubernur Banten  ke Mapolda Banten, Jumat (24/12/2021) hari ini.

Pelaporan itu pun dilakukan oleh tim kuasa hukum Gubernur Banten didampingi para tokoh ulama, tokoh pemuda dan tokoh masyarakat lainnya.

Suasana penggerudukan Kantor Gubernur Banten di Serang oleh buruh yang menggelar unjuk rasa, Rabu (22/12/2021). (YouTube/Tribun Banten)

Ketua Tim Kuasa Hukum Gubernur Banten, Asep Abdullah Busro mengatakan bahwa kunjungannya ke Mapolda Banten yaitu untuk melaporkan oknum buruh yang terlibat dalam aksi di kantor Gubernur Banten.

"Bapak Wahidin Halim selaku Gubernur Banten merespon kaitannya dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh serikat buruh yang telah melakukan tindakan pelanggaran hukum," ujar Asep saat di Mapolda Banten, Jumat (24/12/2021).

Menurut Asep, pada prinsipnya bahwa Gubernur Banten menghargai hak-hak dari serikat buruh untuk menyampaikan pendapat ataupun aspirasi.

Berkaitan dengan upaya untuk menuntut kenaikan upah di Provinsi Banten.

Akan tetapi, kata Asep, hal ini juga tidak boleh dilakukan dengan cara melanggar hukum.

Di mana berdasarkan inventarisasi seluruh fakta-fakta hukum yang ada.

Tim kuasa hukum Gubernur Banten Wahidin Halim laporkan oknum buruh ke Mapolda Banten. ( Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin)

Asep menilai bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan buruh, ada indikasi dugaan tindak pidana pengrusakan melanggar pasal 170 KUHPidana.

"Karena sudah masuk ke ruang Gubernur, di mana beliau merupakan representasi dari Pemerintah Pusat dalam konteks otonomi daerah," ungkapnya.

Selain itu, Asep juga menilai bahwa tindakan yang dilakukan sejumlah buruh.

Menurutnya telah memenuhi delik tindak pidana penghinaan terhadap penguasa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini