TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan ibu hamil ditandu warga melewati jalanan berlumpur viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
Ibu itu harus ditandu karena kendaraan roda empat tak bisa melewati jalan yang berlumpur.
Pilunya, saat tiba di rumah sakit, ternyata bayinya sudah meninggal di dalam kandungan.
Informasi yang diterima Tribunsumsel.com, Senin (17/1/2022) malam, bayi dari ibu tersebut dikabarkan meninggal.
Humas RSIA Dwi Sari Lubuklinggau, Arum, dikonfirmasi membenarkan kabar meninggalnya bayi dari ibu yang digotong melewati jalan berlumpur tersebut.
"Pasiennya masuk Sabtu (15/1/2022) sekitar pukul delapan malam (20.00 WIB). Memang kondisi pasiennya sudah gawat," katanya pada wartawan, Senin (17/1/2022) malam.
Baca juga: POPULER Regional: Viral Bayi Meninggal di Ambulans Terjebak Macet | Viral Wanita Menikah Tanpa Suami
Baca juga: Viral Aksi Emak-emak Acungkan Jari Tengah Kepada Polisi Karena Tak Terima Disuruh Pakai Helm
Dia menyatakan saat ibu hamil itu tiba di RSIA Dwi Sari Lubuklinggau, bayi dalam kandungannya sudah meninggal.
"Saat itu bayinya sudah tidak ada (meninggal)," ungkapnya.
Selanjutnya, pasien langsung dilakukan tindakan operasi caesar untuk mengeluarkan bayi.
"Pasien sudah pulang kemarin (Minggu 16/1/2022). Untuk bayinya memang sudah meninggal di dalam perut. Sementara kondisi ibunya stabil," katanya.
Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (medsos) video memperlihatkan warga membawa ibu hamil menggunakan tandu melewati jalan berlumpur.
Dalam video itu juga ada sejumlah tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.
Kepala Puskesmas Bingin Teluk, dr Hendra membenarkan bahwa nakes yang ada dalam video yang viral itu bertugas di Puskesmas di bawah pimpinannya.
"Iya benar itu nakes di Puskesmas kita, video itu benar terjadi di wilayah Kecamatan Rawas Ilir (Muratara Sumsel)," kata Hendra, Senin (17/1/2022).
Dia menjelaskan nakes Puskesmas Bingin Teluk menjemput seorang ibu hamil yang hendak melahirkan menggunakan ambulans.
Ibu hamil itu bernama Rusmina (40) tinggal di Dusun 7 (Sungai Gulo), Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara, Sumsel.
"Itu pasien dari Sungai Gulo. Pasien itu mau melahirkan, nakes kita menjemput, ada dokter dan bidan ikut jemput, kejadiannya hari Sabtu (15/1/2022) kemarin," kata Hendra.
Dia mengatakan mobil ambulans Puskesmas tidak bisa menuju dusun ibu hamil tersebut karena kondisi jalan berlumpur dan licin.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Anggota TNI Tewas Dikeroyok di Waduk Pluit, Kronologi hingga Reaksi Panglima TNI
Jalan yang masih tanah kuning itu biasanya bisa dilewati kendaraan, namun karena diguyur hujan sehingga mengalami kesulitan.
Alhasil, ibu hamil itu dibawa terlebih dahulu menggunakan mobil milik warga di dusunnya lalu dipindahkan ke ambulans Puskesmas Bingin Teluk.
"Karena lokasi dusunnya itu jauh, jadi dia dibawa pakai mobil warga dulu dari sana, kami menyusul jemput.
Nah pas di jalan licin itu, kendaraan kita sama-sama tidak bisa lewat. Dari sana tidak bisa lewat ke sini, ambulans kami juga tidak bisa lewat ke sana, jadi digotonglah," jelas Hendra.
Dia mengatakan warga menggotong ibu hamil melewati jalan berlumpur itu sekitar 10 menit perjalanan kaki.
Ibu hamil tersebut kemudian dipindahkan ke ambulans lalu dibawa ke Puskesmas Bingin Teluk.
Setalah dilakukan penanganan awal di Puskesmas, ternyata ibu hamil itu tidak bisa melahirkan normal sehingga dirujuk ke rumah sakit di Kota Lubuklinggau.
"Posisi bayinya melintang, tidak normal, setalah kita lakukan penanganan awal, kemudian kita rujuk ke rumah sakit," ujar Hendra.
Baca juga: Terungkap Motif Suami Habisi Istri di Semarang, Emosi Disuruh Cari Kerja, Pelaku: Dia Minta Dibunuh
Menanggapi video yang viral itu, Camat Rawas Ilir, Syukur mengaku baru mengetahui kejadian tersebut setalah tersebar di medsos.
"Saya juga baru tahu setelah viral ini, warga di sana tidak memberi tahu kami, pihak Puskesmas juga tidak ngasih tahu," ujar Syukur, Senin (17/1/2022).
Dia mengungkapkan, ibu hamil yang digotong tersebut memang tinggal di sebuah dusun terpencil yang cukup jauh dari ibukota kecamatan.
Kondisi akses menuju ke sana pun masih jalan tanah merah sehingga berlumpur dan licin bila diguyur hujan.
"Dia tinggal di rompok, dusun terpencil, kalau hujan kondisi jalannya memang licin, tapi cepat kering, kalau kering bisa lewat mobil," katanya.
Menurut Syukur, seandainya warga di dusun tersebut menghubungi kantor Camat Rawas Ilir, bisa saja dibantu diantar menggunakan mobil milik perusahaan.
Di sana, kata Syukur, banyak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara dan tentu memiliki mobil double gardan.
Namun diakuinya di dusun terpencil itu kesulitan mencari jaringan seluler untuk menghubungi.
"Harusnya hubungi kami di kantor camat, kami bisa menghubungi perusahaan minta tolong mobilnya untuk mengantar."
"Di wilayah itu banyak perusahaan, perusahaan batubara, mereka kan ada mobil double gardan, bisa lewat, tapi ya sudah viral ini," kata Syukur.
Dia mengatakan, jalan yang masih tanah merah tersebut sudah sering diperbaiki di beberapa titik yang cukup parah agar bisa dilewati kendaraan.
"Tapi kalau dibandingkan dulu-dulu, jalan ini sudah lumayan, kalau kering bisa lewat, kebetulan ini habis hujan," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Ibu Hamil yang Digotong di Jalan Rusak Berduka, Bayinya Meninggal di Kandungan
(TribunSumsel.com/Rahmat Aizullah)