TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan siap membela Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin jika memang tidak terjerat kasus korupsi.
Terbit Perangingangin ditangkap KPK dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT). Namun, Edy mengaku belum mengetahui secara jelas kasus yang menjerat bupati Langkat tersebut.
"Saya belum dapat pastinya. Tapi ada beberapa kepala dinas dengan stafnya saat ini dibawa oleh KPK. Saya belum tanya, saya telpon, belum sempat saya mendapat info yang pasti, karena berbeda-beda informasinya," kata Edy di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rabu (19/1/2022).
Edy menyatakan akan menghargai proses hukum yang saat ini sedang berjalan.
Dia mempersilakan pihak yang diamankan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga: Kiprah Terbit di Partai Golkar, Bupati Langkat Ini Terpilih Jadi Ketua DPD Golkar Periode 2020-2025
Namun, dirinya siap memberikan dukungan, bila pada akhirnya apa yang dituduhkan tidak terbukti secara hukum.
"Yang pastinya saya akan bela anak-anak saya, kalau anak anak saya itu benar. Untuk itu silakan pertanggungjawabkan semua yang menjadi tanggungjawabnya.
Saya akan monitor, nanti setelah tahu pasti maka akan saya informasikan," jelas mantan Pangkostrad itu.
Bupati pakai celana pendek
Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin digelandang ke Polres Binjai.
Terbit Rencana Peranginangin masih pakai celana pendek dan kaus hitam menggunakan masker.
Sebelum digelandang ke Polres Binjai, Terbit Rencana Peranginangin lebih dahulu bersama Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak berangkat dari Polres Langkat ke Kota Binjai.
Sesampainya di Kota Binjai, Terbit yang mengenakan pakaian hitam dan celana jeans pendek dikawal untuk selanjutnya diantarkan ke ruang Reskrim Polres Binjai.
Tidak banyak kata yang bisa disampaikan Terbit.
Baca juga: Sosok Terbit Rencana Perangin Angin, Bupati Langkat yang Terjaring OTT KPK, Dilantik 2019
Ia berjalan sambil menunduk kepala.
Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Simanjuntak juga belum dapat memberikan komentar terkait hal ini.
Rumah bupati digeledah
Penyidik KPK bersama anggota Brimob menggeledah kediaman Terbit di Kabupaten Langkat.
Juru Bicara KPK Ali Fikri hanya membenarkan pihaknya ada mengamankan sejumlah orang.
"Ada sejumlah orang diamankan," kata Ali Fikri, Rabu (19/1/2022).
Namun, Ali Fikri tak menjelaskan siapa-siapa saja yang ditangkap dalam OTT diduga kasus suap tersebut.
Santer beredar, pejabat yang sudah diamankan diantaranya KN, MU dan IK.
Baca juga: PROFIL Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin yang Terjaring OTT KPK
IK disebut-sebut menjabat sebagai pengurus Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi).
Belum jelas kasus ini terkait suap apa.
Penyidik KPK sejauh ini masih terpantau menggeledah kediaman pribadi Terbit Rencana Peranginangin yang ada di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala.
Dari amatan Tribun-Medan.com, di rumah bercat putih itu sejumlah petugas Brimob dan KPK hilir mudik.
Tiga mobil Brimob disiagakan di depan rumah Terbit Rencana Peranginangin.
Saat Tribun-Medan.com hendak masuk, petugas langsung menutup pagar, guna melancarkan penggeledahan.
Kondisi sekitar lokasi rumah Bupati Langkat terbilang sepi, hanya beberapa kendaraan saja yang melintasi jalan tersebut.
Wakil Bupati Kabupaten Langkat Syah Afandin belum mau bicara soal OTT ini.
"Saya belum mau komentari adanya OTT ini," katanya.
Saat ditanya berapa orang pejabat yang diamankan, pria yang akrab disapa Ondim ini juga enggan berkomentar.
"Saya belum tahu," jelasnya.
Menurut informasi, para pejabat tersebut ditangkap di satu kafe yang ada di Kota Binjai.
KPK sita sejumlah uang
KPK menyita sejumlah uang, barang bukti operasi tangkap tangan (OTT) terhadap sejumlah pejabat di Kabupaten langkat.
Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin dikabarkan ikut terjadi OTT KPK tersebut.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, dalam giat tangkap tangan ini lembaga antirasuah mengamankan sejumlah pihak yang diduga turut terlibat dugaan tindak pidana korupsi.
Tak hanya itu, KPK juga berhasil menyita sejumlah uang sebagai barang bukti dalm giat tangkap tangan itu.
Baca juga: Gelar OTT di Langkat, KPK Geledah Rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin
"Benar KPK melakukan giat tangkap tangan di langkat, sekitar jam 19.00 malam, 18 Januari 2022. Kami telah mengamankan beberapa pihak dan sejumlah uang sebagai bukti yang diperoleh pada saat tangkap tangan," kata Ghufron saat dikonfirmasi oleh awak media, Rabu (19/1/2022).
Kendati begitu, Ghufron belum dapat memerinci jumlah uang yang berhasil disita oleh KPK dalam dugaan tindak rasuah ini.
Sebab saat ini, tim penyidik masih bertugas untuk melakukan pendalaman pemeriksaan para pihak yang diamankan.
"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan pihak terkait mohon bersabar selanjutnya akan kami jelaskan lebih lanjut setelah pemeriksaan selesai," tukas Ghufron. (Tribun Medan/Kompas.com)