Informasi tersebut ditegaskan Koster, Kamis, untuk menindaklanjuti informasi beredarnya surat Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik Nomor S-3/G.20.33/2022 tanggal 19 Januari 2022.
"Menurut informasi yang disampaikan Sekretaris I (Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 (Bidang Logistik), Rudy Rahmad di Jakarta, 20 Januari 2022 secara rinci dijelaskan surat tersebut merupakan komunikasi panitia dengan para pemangku kepentingan di Bali sebagai bagian dari koordinasi rutin dalam rangka penyiapan pertemuan G20," ungkapnya.
Menurut Gubernur, saat ini yang diputuskan untuk dipindahkan dari Bali ke Jakarta hanya dua pertemuan yaitu 2nd FCBD (Finance and Central Bank Deputy) dan 1st FMCBG (Finance Minister Central Bank Governor) yang digelar, 15-18 Februari 2022. Hal ini sejalan dengan preferensi para delegasi G20 yang lebih memilih Jakarta karena pertimbangan risiko transit Jakarta-Bali yang tinggi seiring dengan meningkatnya paparan Omicron.
"Pemindahan dari Bali ke Jakarta ini hanya bertukar waktu dengan rencana pelaksanaan 2nd FMCBG pada Juli 2022 yang rencana semula di Jakarta, akan dialihkan ke Bali," tambahnya.
Gubernur menyatakan agar seluruh pihak tidak perlu heboh, keputusan yang diambil oleh Kementerian Keuangan RI adalah untuk kebaikan bersama, dengan mempertimbangkan berbagai aspek manajemen dan teknis serta kenyamanan bagi para peserta, dan hal ini harus dipahami dengan bijaksana oleh semua pihak. (gil/sar)
Baca juga: Detroit Motor Show Kembali Diadakan Setelah 2 Tahun Absen karena Pandemi