Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Abd Rahman
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Air Sungai Salupangkang di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat berubah warna menjadi hitam dan berminyak.
Sungai itu diduga tercemar limbah pabrik sawit.
Akibatnya ikan di dalam sungai tersebut banyak yang mati.
Ikan-ikan yang mati mengapung di sungai.
Warga setempat mulai panik akibat sungai yang diduga tercemar limbah karena tambak ikan warga setempat dekat dari sungai tersebut.
Salah seorang pemilik tambak ikan warga Desa Kambunong, Kecamatan Topoyo, Ridwan Maulana, mengatakan, akibat air sungai tercemar ia tidak mengganti air tambaknya.
"Tidak mungkin kita ganti kalau sungai begitu, kalau diganti ikan saya pelihara mati juga," kata Ridwan kepada Tribun-Sulbar.com via telepon, Minggu (29/1/2022).
Air Sungai Salupangkang, kata dia, mulai tercemar sejak beberapa hari lalu.
"Air sungai yang biasanya jernih kini warnanya hitam dan berminyak," ucapnya.
Dia menduga, limbah pabrik sawit yang berada di hulu mengalir ke sungai.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mamuju Tengah, Muliyadi, mengaku belum tahu adanya limbah pabrik mencemari Sungai Salupangkang.
Baca juga: Memanfaatkan Limbah Gas Buang untuk Mengurangi Konsumsi Listrik
"Tapi informasi dari anggota saya, pencemaran sungai di Desa Kambunong sudah sering masuk laporan dari warga pemilik tambak," ungkapnya.
Namun, kata dia, soal pencemaran yang baru terjadi ini pihaknya belum mengetahui.
Rencananya hari ini yang bertanggungjawab dengan pencemaran lingkungan akan turun langsung ke lapangan.
"Akan dicek langsung informasi dari warga, saya sudah perintahkan, jajaran yang bertanggungjawab dengan persoalan pencemaran lingkungan," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Sungai Salupangkang Mateng Diduga Tercemar Limbah Sawit, Air Hitam & Berminyak, Ikan Mati