News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Orangtua Siswa Maafkan Guru yang Aniaya Anaknya, Wali Kota Surabaya: Jangan Dibahas Lagi

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Video yang memperlihatkan seorang siswa di sebuah SMPN di Surabaya Jawa Timur dipukul oleh gurunya viral di media sosial, Sabtu (29/1/2022)

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Orangtua MR, Ali Muhjayin, memaafkan guru pelaku kekerasan terhadap anaknya.

MR adalah siswa SMPN 49 Surabaya yang dipukul gurunya, beberapa waktu lalu.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi tempat tinggal korban di Jalan Kutisari Utara, Gang 3, Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (2/2/2022).

Eri disambut hangat keluarga korban di kamar kos berukuran 2x3 meter persegi tersebut.

Wali Kota Surabaya itu langsung duduk lesehatan di kamar kos itu. Di sana, Eri ditemui kedua orangtua dan saudara kembar MR.

Baca juga: Bus Trans Semanggi Surabaya Buatan Karoseri Tentrem Mulai Beroperasi Hari Ini

Dalam pertemuan itu, Eri memuji kebesaran hati orangtua MR, Ali Muhjayin, yang memaafkan guru pelaku kekerasan terhadap anaknya itu.

Wali Kota Surabaya itu menyebut, kebesaran hati Ali Muhjayin harus ditiru seluruh warga Kota Surabaya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bertemu dengan MR, siswa yang menjadi korban pemukulan oleh gurunya di kediamannya di Jalan Kutisari Utara Gang 3, Rabu (2/2/2022). (DOK. PEMKOT SURABAYA)

"Saya yakin jika banyak Pak Ali di Kota Surabaya, maka Insya Allah Surabaya menjadi kota yang tenang, aman, dan barokah. Semuanya harus mencontoh Pak Ali, aku pun wali kota harus mencontoh Pak Ali," kata Eri di kediaman Ali, Rabu.

Saat berbincang, orangtua MR menjelaskan, kedua anaknya tak memiliki sepeda untuk berangkat ke sekolah. Seringkali, mereka berjalan kaki atau meminjam sepeda tetangga.

Tanpa pikir panjang, Eri berjanji membelikan dua sepeda untuk MR dan saudara kembarnya. Eri pun berpesan agar MR dan saudara kembarnya rajin belajar.

"Pokoknya harus pintar dan berbakti kepada kedua orangtuanya, kalian harus lebih sukses dari kedua orangtua kalian, karena itu yang bikin bangga orang tua kalian, siap ya?" tanya Eri kepada MR dan saudara kembarnya sambil menepuk pundak mereka memberi semangat.

"Iya siap," jawab mereka berbarengan.

Baca juga: Komandan Menwa: Tak Ada Kekerasan dan Pemukulan di Kasus Tewasnya Mahasiswi UPN Veteran Jakarta 

Saat itu, Eri juga sempat menanyakan apakah keluarga Ali Muhjayin itu sudah masuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau belum.

Sebab, mereka tinggal di tempat kos yang sangat sederhana dan Ali hanya bekerja sebagai tukang sayur keliling.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini