TRIBUUNNEWS.COM, GRESIK - Bupati Gresik Jawa Timur Fandi Akhmad Yani meninjau langsung di pabrik-pabrik produsen minyak goreng di Gresik.
Pertama di Pabrik minyak goreng PT Wilmar Nabati Indonesia bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol. Nico Afinta, Pangdam V Brawijaya Mayjen. TNI Nurchahyanto. Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis dan Dandim 0817/Gresik Letkok Inf Taufik Ismail.
Kemudian rombongan meninjau di PT Karya Indah Alam Sejahtera di Jalan Raya Manyar, Gresik. Tingkat produksi minyak berjalan seperti biasa. Kedatangannya ke pabrik tersebut guna memastikan produksi minyak goreng dan menepis kelangkaan minyak goreng.
Gus Yani sapaan akrab Bupati Gresik berharap agar kondisi ini segera berangsur pulih. Dirinya berharap suplai minyak goreng di pasaran dapat berjalan lancar sehingga masyarakat tidak merasa was was.
Baca juga: DPR Sayangkan Pernyataan Kemendag Soal Kaitkan B30 dengan Minyak Goreng
"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak usah was-was. InshaAllah kondisi seperti ini dapat segera teratasi," kata Gus Yani.
Sebelumnya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdasarkan hasil pengecekan di lapangan telah mengecek di pasar retail modern Asosisasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), minyak goreng relatif tersedia, tidak sampai dua jam habis. Sore datang lagi dan seterusnya.
Kemudian berdasarkan hasil sidak pasar di berbagai kota, belakangan ternyata ada retail modern yang tidak mendapat suplai minyak goreng selama satu minggu, seperti di Kota Pasuruan.
Baca juga: DPR: Kemendag Harus Fokus ke Tugas Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
"Kami bersama Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur ingin memastikan di tingkat produsen ternyata suplai berjalan seperti sediakala. Misalnya pasar retail modern ada kelangkaan, ada rantai pasok yang missing link. Missing link ini ada di titik mana? misalnya, distributor atau di mana. Kita semua punya kewajiban mengawal kebijakan Presiden ingin penguatan daya beli masyarakat dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 14 ribu/liter untuk minyak goreng premium, kemudian Rp 13.500 per liter kemasan sederhana dan Rp 11.500 per liter kemasan curah," beber Khofifah, Senin (7/2/2022) kemarin.
Diharapkan seluruh proses rantai pasok minyak goreng sampai di tingkat konsumen sesuai HET yang ditentukan Kementerian Perdagangan.
"Kita berharap rantai pasok betul-betul bisa berjalan sesuai kebutuhan masyarakat Jawa Timur. Selama ini 59 ribu ton per bulan kebutuhan Jawa Timur selama ini terpasok cukup, kita berharap pasokan itu akan kembali terpenuhi dengan HET ditentukan pemerintah," terangnya. (Willy Abraham)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bupati Gresik Tinjau Pabrik-pabrik Produsen Minyak Goreng di Gresik, Minta Masyarakat Tenang