TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Harga daging ayam dan bumbu dapur di pasar-pasar tradisional Kendal Jawa Tengah mulai merangkak naik.
Dalam tiga hari terakhir, harga daging ayam kini dibandrol Rp 35.000 per kilogram, naik Rp 2.000 dari harga sebelumnya.
Sedangkan harga satu ekor ayam merah dibandrol Rp 55.000 per ekor dari harga sebelumnya Rp 50.000 per ekor.
Pedagang ayam di Pasar Kendal, Kuwat mengaku tidak mengetahui pasti penyebab naiknya harga ayam.
Kata dia, hanya daging ayam kampung yang masih stabil Rp 70.000 per kilogram.
Kuwat menduga, tingginya harga ayam bisa jadi disebabkan karena stok yang langka atau siklus tahunan mendekati Ramadan.
Baca juga: Tekan Harga Daging Sapi, Pemerintah Bisa Ambil Kebijakan Ini dalam Jangka Pendek
Dia berharap, pemerintah bisa turun tangan langsung untuk menyetabilkan harga ayam agar tidak terjadi lonjakan yang tinggi memasuki Ramadhan nanti.
"Kenaikan sudah terjadi 3 hari ini. Saya nyetoknya sedikit enggak berani banyak, takutnya enggak laku. Soalnya enggak bisa stabil," terangnya, Rabu (2/3/2022).
Pembeli ayam, Umi mengatakan, biasanya ia beli 3 kilogram ayam untuk kebutuhan sehari-hari.
Tapi, sekarang hanya beli separonya karena harga naik.
Mengingat harga kebutuhan harian lainnya juga mengalami kenaikan.
"Kalau daging ayam naik terus, bisa-bisa masyarakat pilih beli yang lain yang lebih murah. Karena saat ini harga kebutuhan sehari-hari juga tinggi," katanya.
Baca juga: Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Merangkaknya harga daging ayam juga diikuti oleh sejumlah bumbu dapur.
Masyarakat terus dipusingkan dengan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat baru-baru ini.