TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Ndugama dengan personil Pos Satgas Mupe Marinir (AL) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua.
Akibat serangan tersebut 10 orang personel TNI menjadi korban.
Satu orang di antaranya adalah Letda Ikbal yang dikabarkan meninggal dunia.
Dua orang personel TNI mengalami luka berat, serta tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca juga: Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB Pakai Senjata Pelontar Granat, Danpos Letda M Iqbal Gugur
Berikut kronologi penyerangan yang dilakukan oleh KKB Ndugama pada personil Satgas Mupe Marinir TNI AL di Distrik Kenyam:
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews, Minggu (27/3/2022), penyerangan KKB ini berawal dari adanya informasi terkait aksi kontak tembak antara Satgas Mupe Marinir dengan KKB Ndugama.
Kontak tembak tersebut terjadi di Kp Kuware, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga pada Sabtu (26/3/2022), tepatnya pada pukul 17.50 WIT.
Kemudian pada pukul 18.45 WIT, kembali terdengar suara letusan senjara sebanyak dua kali dari Bandara Kenyam.
Baca juga: KKB yang Serang Pos Marinir di Distrik Kenyam Papua Diduga Pimpinan Egianus Kogoya
Diketahui kontak tembak berlangsung sekitar satu jam lamanya.
Seluruh aparat keamanan pun terus melaksanakan kegiatan siaga untuk mengantisipasi adanya aksi susulan.
Para korban dievakuasi ke Timika pada hari ini Minggu (27/3/2022).
Baca juga: Pos Marinir di Nduga Papua Diserang KKB, Seorang Prajurit Gugur, 2 Lainnya Kritis Terkena Granat
Dipimpin oleh Egianus Kogoya
Menurut informasi yang diterima Tribunnews, KKB yang menyerang Pos Satgas Mupe Marinir (AL) di Distrik Kenyam ini dipimpin langsung oleh Egianus Kogoya.
Egianus Kogoya adalah anak dari Silas Kogoya mantan panglima KKB Kodap III Ndugama yang meninggal dalam aksi pemebebasan Sandra tahun 1996 di Mapenduma.