Sementara 8 prajurit lainnya mengalami luka-luka.
KKB menyerang Pos Marinir di Kenyam menggunakan granat dan senjata api.
Granat ditembakkan melalui senjata pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, KKB pimpinan Egianus Kogoya diketahui merupakan kelompok dengan persenjataan terbanyak.
"Kelompok Egianus merupakan KKB yang memiliki persenjataan paling banyak, salah satunya adalah GLM hasil rampasan," ujarnya, Sabtu.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Nduga Kompol Budhiarta menuturkan, selain granat, KKB juga menyerang memakai senjata api rampasan.
Penyerangan tersebut dilakukan KKB dari dua arah dan semua anggotanya membawa senjata api.
"Hari ini (Sabtu) hingga siang situasi kamtibmas di sekitar Kenyam kondusif, namun tiba-tiba sekitar pukul 17.45 WIT, terdengar bunyi tembakan dan ada laporan Pos Marinir di Kwareh Bawah diserang,” ucapnya, Sabtu.
Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menjelaskan, kedua jenazah prajurit yang gugur telah berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk pemulasaran.
Serangan KKB di Pos Marinir Distrik Kenyam ini juga mengakibatkan delapan prajurit terluka.
Sebanyak enam prajurit dirawat di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSUD Kabupaten Mimika, Papua.
Mereka yakni Serda RF, BP, EES; Pratu ASA; Prada ADP, dan LH.
"Sedangkan dua orang yang luka ringan Pratu RS dan DS masih berada di Kenyam, Kabupaten Nduga," ungkap Candra dalam keterangan tertulis, Minggu.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul BREAKING NEWS: 2 Jenazah TNI Korban Penyerangan KKB di Nduga Papua Diterbangkan ke Kampung Halaman