Laporan Wartawan Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ada fakta baru setelah polisi melakukan penyelidikan kasus kekerasan jalanan yang mengakibatkan meninggalnya seorang pelajar di Jogja , Minggu (3/4/2022) dini hari.
Bagaimana awal mula kasus itu terjadi?
Polisi memeriksa 11 saksi, dari sana muncul kesimpulan kronologi kejadian.
Kelompok korban terdiri dari lima kendaraan roda dua dengan jumlah total orang delapan orang melaju di jalan ring road selatan.
"Lima motor ini sempat mencoba menambah kecepatan dengan cara 'mbleyer' atau mengeber kendaraan untuk menimbulkan suara bising knalpot," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi, Selasa (5/4/2022).
Kelompok korban ini kemudian pindah ke jalur lambat dan berpapasan dua sepeda motor yang diduga pelaku.
Setelah kejadian pertemuan itu, kelompok korban melanjutkan perjalanannya hingga belok ke Jalan Imogiri.
Baca juga: Kasus Penganiayaan di Bandung, Korban Dilindas Motor Gara-gara Tak Mau Geser Tempat Duduk Saat Makan
Mereka sempat melihat ke belakang memastikan kelompok pelaku tidak berada di sekitar mereka.
Kemudian rombongan korban mampir ke salah satu warung makan di Jalan Gedongkuning.
Sebagian dari mereka turun dan memesan makanan dan lainnya masih berada di parkir warung makan.
Selanjutnya adalah, ada dua motor lewat di sebelah rombongan korban yang sedang makan di warung.
Menurut polisi berdasarkan keterangan saksi, pelaku lewat di sebelahnya 'mbleyer' memaki dan mengumpat rombongan korban.
Merasa tak terima 4 motor kelompok korban mengejar.