Laporan Wartawan Serambi Indonesia Asnawi
TRIBUNNEWS.COM, KUTACANE - Alimi (12), warga Desa Mbak Sako, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara hilang terseret arus Sungai Alas di kawasan Desa Jambur Papan, Kecamatan Bukit Tusam, sejak Minggu (10/4/2022) lalu hingga kini belum diketahui nasibnya.
Upaya pencarian oleh tim SAR gabungan sejak Minggu hingga Kamis (14/4/2022) tak membuahkan hasil.
Kepala Kantor SAR Banda Aceh, Budiono, SE, MM didampingi Koordinator Pos SAR Kutacane, Muhammad Amri, mengatakan, 3 tim diturunkan untuk melakukan pencarian dan penyisiran di seputar lokasi korban terseret arus.
Operasi pencarian dan penyisiran itu, bebernya, dilakukan dengan radius sejauh 13,7 kilometer dengan menggunakan berbagai peralatan.
“Ada tim yang menggunakan LCR, dan tim yang memakai rafting, serta tim dari kelompok masyarakat yang menggunakan pelampung dan ban dalam,” urainya.
Bukan cuma sepanjang daerah aliran Sungai Alas saja yang disisir, Tim SAR gabungan juga memeriksa beberapa cabang sungai.
Baca juga: Fauzan Bocah yang Hanyut dari Saluran Drainase Ditemukan Tewas di Sungai Cimalaka Garut
“Juga melakukan pencarian dengan memeriksa seluruh cabang aliran sungai yang di curigai,” tukasnya.
“Tim tiba di Desa Salim Pipit, Kecamatan Babul Rahmah, namun hasilnya nihil,” ungkap Budiono.
Tim kemudian melanjutkan kembali pencarian ke arah hilir pedesaan Muara Situlen dan sambil memeriksa kembali seluruh cabang sungai di area tersebut.
Namun ternyata hasilnya juga nihil karena korban belum juga ditemukan.
“Sebab itu, operasi SAR diusulkan tutup sementara pada pukul 18.00 WIB, dan dilanjutkan pencarian korban pada Jumat (15/4/2022) pagi,” pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Pencarian Murid SD Hanyut di Sungai Alas Memasuki Hari Kelima, Keberadaan Korban belum Ditemukan