TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Anak Krakatau yang berada di wilayah Selat Sunda mengalami erupsi.
Dikutip dari pernyataan resmi Badan Geologi Kementerian ESDM Gunung Anak Krakatau erupsi sekitar pukul 21.15 WIb dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 957 m di atas permukaan laut).
Baca juga: BPPTKG Catat Hari Ini Gunung Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi 40 detik.
Badan Geologi merekomendasikan masyarakat dengan radius jarak 2 kilometer dari Gunung Anak Krakatau dilarang mendekat dan melakukan aktivitas apapun. (WILLY WIDIANTO)
Erupsi Terakhir
Sebelumnya diberitakan Tribun Lampung, erupsi anak gunung Krakatau tak memicu kepanikan warga Pulau Sebesi Lampung Selatan.
Mereka tetap menjalankan beraktivitas seperti biasanya meski Gunung Anak Krakatau erupsi sebanyak tiga kali.
Pada erupsi pertama, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 wib dengan tinggi kolom abu lebih tinggi dari sebelumnya yakni bekisar 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut.
Erupsi ketiga terjadi pada Jumat (25/3/2022), Gunung Anak Krakatau kembali melontarkan material panas dengan ketinggian berkisar 2.000 meter diatas puncak atau 2.157 meter di atas permukaan laut.
Bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman resmi Kementerian ESDM magma.esdm.go.id mengatakan masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Baca juga: Dua Hari Berturut-turut Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pagi Ini Luncurkan Abu Hitam Setinggi 2.000 M
Salah seorang warga pulau sebesi yang sehari-harinya menahodai kapal keliling pulau, Chandra mengatakan bahwa saat ini kondisi warga masih beraktivitas seperti biasa.
"Hari ini informasi Gunung Anak Krakatau aktif, tapi seperti biasa warga Sebesi tetap melakukan aktivitas seperti biasa," kata Chandra, pada Jumat (25/3/2022)
"Artinya masih normal. Warga yang sehari-hari berkebun tetap berkebun. Yang mencari ikan, tetap mencari ikan. Cuaca juga lagi bagus," jelasnya.
Chandra mengaku mendengar beberapa kali suara detuman dan melihat asap yang membumbung tinggi di udara sekitar Gunung Anak Krakatau.
"Terjadi beberapa suara dentuman," katanya.
"Terlihat juga asap membumbung tinggi ke atas," kata Chandra sambil menunjuk ke arah asap tersebut
"Tapi saat ini bisa sama konfirmasi bahwa aktivitas masyarakat masih seperti biasa," jelasnya.
Warga lainnya bernama Edi mengatakan dirinya masih tetap mencari ikan ditengah erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Saya tetap masih mencari ikan. Ya takut sih. Paling saya cari ikan sekitar pulau aja. Tidak berani mendekat. Sampai status waspadanya dicabut," ucapnya.
"Kalau nggak melaut anak istri mau makan apa," pungkasnya
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Warga Pulau Sebesi Lampung Selatan Tetap Beraktivitas Meski Gunung Anak Krakatau Erupsi Tiga Kali