TRIBUNNEWS.COM - Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sebanyak dua kali pada Selasa (28/3/2023) pukul 07.43 WIB dan 12.21 WIB.
Terbaru, berdasarkan laporan dari petugas bernama Anggi Nuryo Saputro dikutip dari laman magma.esdm.go.id, tinggi kolom letusan teramati kurang lebih setinggi 2.500 meter di atas puncak Gunung Anak Krakatau untuk erupsi kedua.
"Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 74 mm dan durasi 146 detik," tulis Anggi.
Imbas dari erupsi tersebut, masyarakat hingga pendaki diminta tak mendekati Gunung Anak Krakatau.
"Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," tulis Anggi.
Selain itu, Gunung Anak Krakatau pun masuk dalam level III atau Siaga buntut dari erupsi yang terjadi.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Berstatus Siaga, Warga Dilarang Beraktivitas Radius 5 Km dari Kawah Aktif
Sebelumnya, erupsi juga terjadi pada 07.43 WIB dengan tinggi kolom letusan yang teramati yakni kurang lebi 2.000 meter di atas puncak.
"Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi 118 detik," demikian tertulis dalam laporan di magma.esdm.go.id.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Gunung Anak Krakatau Erupsi