Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang kasus dugaan korupsi tata niaga timah kembali digelar dengan agenda mendengar keterangan saksi a de charge atau saksi meringankan untuk terdakwa Harvey Moeis di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Salah satu saksi yang dihadirkan kubu Harvey Moeis adalah Geri Tosnanduhi. Ia menceritakan pada 2019 pernah dibantu Harvey Moeis membayar biaya persalinan istri dan perawatan anak pertamanya di rumah sakit.
Kala itu istrinya mengalami kondisi preeklamsia atau hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi.
"Jadi pada saat itu air ketubannya sudah pecah jadi sudah sangat emergency dan harus dilakukan operasi," kata Geri.
Saat istrinya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), ruang ICU penuh. Dokter kandungan menyarankan istri Geri dirujuk ke RS Pondok Indah untuk tindakan operasi yang kemudian disetujui Geri.
Saat mengurus administrasi, Geri terkejut karena baru mengetahui biaya yang mencapai 2 digit per harinya untuk perlengkapan ketika anaknya lahir.
Dokter menjelaskan bahwa setelah lahir, anak Geri membutuhkan perawatan 2-3 bulan. Namun saat itu Geri hanya memikirkan keselamatan istrinya, dan anaknya bisa lahir selamat.
"Yang pikiran saya pertama di situ adalah bagaimana istri saya dan anak saya lahir. Beberapa jam kemudian puji Tuhan anak saya lahir dengan selamat, istri saya juga dengan selamat. Tetapi setelah itu dia harus masuk ke ruang ICU," kata Geri.
Setelah itu, pihak rumah sakit memberi waktu 3 hari kepada Geri untuk istri dan anaknya dibawa kembali dirawat ke RSCM karena ketidakcukupan biaya.
"Karena kami tidak punya cukup biaya. Pada saat itu saya sudah sedih, saya berdoa," katanya.
Pada saat berdoa, Geri didatangi oleh seseorang yang belakangan ia ketahui adalah Harvey Moeis. Harvey kala itu sedang melihat anaknya. Ia menanyakan situasi yang dialami Geri.
Baca juga: VIDEO Saksi Ungkap Harvey Moeis Hibahkan Rp15 Miliar untuk RSCM Saat Covid-19: Dikirim Bertahap
Geri menjelaskan anak dan istrinya harus terpaksa pulang karena ketidaksanggupan membayar biaya perawatan di rumah sakit.
"Pada saat itu bapak tersebut tidak memikir panjang, lebar dan dia langsung bilang, 'Pak, kamu jangan khawatir, kamu jangan nangis nanti semua biaya pengobatan anak kamu saya tanggung.' Di situ saya nangis," kata Geri dengan nada terbata.