TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK UTARA – Kehidupan industri pariwisata di Lombok Utara telah memperlihatkan indikasi kebangkitan pasca pandemi Covid-19 dua tahun terakhir.
Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB Lalu Kusnawan, menyebut Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air), bahkan telah mengalami peningkatan kunjungan sebanyak 40 hingga 50 persen.
Rata-rata jumlah kunjungan per harinya ke tiga Gili mencapai 400 hingga 500 orang.
Namun pasca lebaran, kata Kusnawan, terjadi penurunan jumlah wisatawan meskipun tidak signifikan.
Baca juga: Rekomendasi 4 Tempat Wisata di Lombok Timur dari Goa Sampai Pulau Pasir Putih
“Bahkan beberapa properti itu sudah memasang tarif normal. Ya, semoga pariwisata bisa pulih,” harapnya.
Kadis Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Ainal Yakin berpendapat, berangsur-angsurnya pengintkatan kunjungan wisatawan di Lombok Utara tidak lepas dari dampak kebijakan pemerintah yang memberikan kelonggaran terkait lalu lintas masyarakat yang hendak berpelancong.
“Hal ini bisa dilihat dari peningkatan kunjungan baik ke Gili Tramena, Air Terjung Singang Gila di Senaru, Pantai Hipos di Tanjung, dan di tempat-tempat lain destinasi yang ada di Lombok Utara,” sebutnya saat dikonfirmasi terpisah Tribunlombok.com.
Ia berharap, peningkatan kunjungan ini bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lombok Utara.
“Dari hasil pantauan kami dari Dinas Pariwisata, pengaruh libur lebaran tahun ini juga secara signifikan turut mendorong peningkatan kunjungan wisata,” sambungnya.
Baca juga: Ramah Lingkungan! Desa di Lombok Timur Ini Ubah Limbah Styrofoam Jadi Bahan Bangunan
Kadis Ainal membaca, maraknya keterjangkitan covid-19 beberapa tahun terakhir mengakibatkan masyarakat seperti ketrkarantina di rumah sampai menyebabkan kerinduan bagi mereka untuk melakukan perjalanan wisata sangat tinggi.
“Semoga kondisi ini berlangsung terus agar pemulihan ekonomi dapat segera terwujud,” pungkasnya.
(TribunLombok.com, Robbyan Abel Ramdhon)