TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Hilman (37) menceritakan detik-detik Tembok Penahan Tebingan (TPT) setinggi 8 meter dan lebar 4 meter itu ambruk menimpa rumahnya, di Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kejadian nahas itu menyebabkan istri dan ibunya meninggal dunia.
Hilman melihat dengan mata kepalanya sendiri tembok itu ambruk menimpa rumahnya.
Di dalam rumah itu, ada istri, anak serta ibunya yang tewas dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Fakta Longsor di Cijeruk: Turap Diduga Jadi Petaka, Petugas Cari Korban Pakai Alat Pemecah Batu
Ia sudah berusaha sekuat tenaga menyelamatkan ketiga orang yang ia sayangi tersebut, namun gagal.
Tak hanya itu, sang kakak yang rumahnya berdampingan dengan Hilman pun ikut tewas dalam insiden tersebut.
Kehilangan empat orang terdekat di hidupnya itu membuat Hilman mengingat hal aneh yang dialaminya beberapa saat sebelum kejadian.
Saat itu, ia melihat gelagat sang istri dan ibunya yang tak biasa.
Hilman pun tak menyangka kalau gelagat aneh itu rupanya jadi kenangan terakhirnya bersama orang yang dicintainya tersebut.
Saat kejadian, Hilman mengaku sedang membersihkan sampah yang menyumbat aliran air.
“Biasanya kan airnya gak turun ke bawah ngalir di atas TPT, karna itu tersumbat sampah, lalu saya bersihkan sampah tersebut,” tutur Hilman kepada TribunnewsBogor.com, Senin (23/5/2022).
Baca juga: Pelukan Ibu Hamil Tua Selamatkan Nyawa 3 Anaknya dari Reruntuhan Longsor Tebing 8 Meter di Cijeruk
Hilman pun menceritakan, sebelum membersihkan sampah tersebut, dirinya sempat melihat sang anak, Nafis (4) yang sedang berada di kamar.
Sementara itu, istrinya, Eneng (24) dan ibunya, Uum (70) sedang membuat kue acara pernikahan saudara mereka.
Setelah itu, Hilman pun kemudian keluar rumah membersihkan sampah tersebut agar air tidak turun ke bawah.