TRIBUNNEWS.COM,LOMBOK TIMUR - Kepala Bidang Dinas Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lombok Timur drh Hultatang mengatakan, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lombok Timur bahkan meluas di 21 kecamatan.
Di mana 2.800 ekor sapi kini terkonfirmasi positif terjangkit PMK.
Pihaknya juga mengatakan dari 21 kecamatan, kasus tertinggi adalah di Pringgabaya dengan total 600 kasus.
Baca juga: PMK Merambah Hewan Ternak di Kota Mataram, 10 Sapi Terjangkit
Hultatang menyebut peta penyebaran PMK di Lombok Timur dimulai dari Kecamatan Aikmel.
Kemudian menyebar ke kecamatan di dekatnya yakni Wanasaba, kemudian masuk ke Pringgabaya, hingga sampai Sembalun yang saat ini PMK-nya sebesar 118 kasus.
Dengan merambahnya kasus PMK ini ke banyak kecamatan, Hultatang mengaku pihaknya telah melakukan berbagai upaya.
"Tim kami sudah disebar di 21 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur untuk melakukan pengobatan dan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hewan-hewan yang masih sehat agar tidak tertular PMK," ujarnya.
Hultatang mengklaim pada pertengahan Juni mendatang akan datang vaksin yang dibeli dari luar.
Baca juga: Wabah PMK di Lombok Tengah Meluas Sampai 9 Kecamatan, 904 Ekor Hewan Ternak Terjangkit
"Berhubung hingga saat ini Indonesia belum ada vaksin untul PMK ini, nanti pemerintah akan adakan vaksinnya pertengahan Juni, kemudian pada pertengahan Agustus akan disebar secara massal," terangnya.
Ia berharap dengan adanya vaksinasi nanti kasus PMK ini akan segera bisa teratasi sehingga roda perputaran perekonomian khususnya di bidang peternakan dan penjualan daging hewan sapi bisa kembali berjalan normal.
"Sekarang kan pasar hewan tutup, ya mudah mudahan dengan adanya vaksin kasus PMK di Lombok Timur segera bisa teratasi" tutupnya.
(TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika)