Menurutnya, kebutuhan mutlak yang diperlukan saat ini untuk masyarakat yaitu terkait bantuan sosial dan dapur umum.
Pihaknya juga menyiapkan beberapa tempat pengungsian.
Hanya saja, masyarakat tidak berkenan mengungsi.
Mereka memilih tinggal di rumah.
"Masyarakat menyesali kenapa ada kejadian seperti ini. Mereka tidak mau pindah karena rata-rata rumahnya sudah cukup tinggi," terangnya.
Baca juga: Detik-detik Tanggul Laut Kawasan Tanjung Emas Semarang Jebol, Warga Mulai Dievakuasi
Saat ini, pihaknya masih berkoordinasi dengan Kapolrestabes, Satker, BBWS, DPU, Dinas Sosial, dan instansi terkait lainnya di kantor Kecamatan Semarang Utara untuk menentukan penanganan yang terbaik.
Dari laporan yang ia terima, ada enam RW di Kecamatan Semarang Utara yang terdampak banjir rob.
Sementara itu, data BPBD Kota Semarang ada beberapa wilayah yang terendam banjir rob yaitu depan pos 1, depan Polsek KPTE, Jalan Coaster, Jalan Deli, Dermaga Nusantara, Terminal Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kawasan Lami Citra, Dog Koja Bahari dengan ketinggian beragam mulai 40 sentimeter hingga 1,5 meter.
3. BMKG sebut adanya air laut pasang
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut banjir rob di Semarang disebabkan adanya air laut yang mengalami pasang.
Kepada Stasiun Meteorologi Tanjung Emas Semarang, Retno Widiyaningsih menuturkan info pukul 16.00 ketinggian air pasang mencapai 210 sentimeter. Air pasang saat ini dinilainya paling tertinggi.
"Itu bukan tanggul jebol. Tapi airnya melewati tanggul. Tapi kalau jebol saya belum terinfo," katanya, dikutip dari TribunJateng.
Menurutnya air laut melewati tanggul sekitar pukul 14.00.
Hal tersebut menyebabkan air menggenangi Pelabuhan Tanjung Emas dan Tambak Lorok.