TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pesta Kesenian Bali (PKB) tentunya tak asing lagi di telinga masyarakat Bali. Tak hanya sebagai ajang pelestarian budaya, PKB juga dapat menjadi daya tarik pariwisata untuk menggeliatkan kepariwisataan dan perekonomian Bali.
Berbagai macam persiapan PKB telah dilakukan pihak terkait, termasuk mendirikan panggung kehormatan untuk kegiatan pelepasan dan pembukaan Peed Aya (Pawai) PKB XLIV. Panggung pembukaan PKB mulai didirikan di sisi selatan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi), Denpasar, Kamis (2/6).
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof Dr I Gede Arya Sugiartha SSKar MHum mengatakan, PKB diawali dengan “Peed Aya” atau pawai di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Minggu (12/6) pukul 14.00 Wita.
Prof Arya Sugiartha mengatakan, PKB tahun 2022 rencananya dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.
“Rencananya, sejauh informasi yang kami terima sampai hari ini, Bapak Presiden berkenan hadir di peed aya tersebut sekaligus membuka Pesta Kesenian Bali,” katanya saat ditemui Tribun Bali, Kamis.
Pawai atau Peed Aya pada pembukaan PKB 2022 akan diikuti oleh 24 kontingen.
“Jumlah peserta ada 24 kontingen yang diawali dari pawai garapan seni Pemprov Bali, kemudian ISI Denpasar, dilanjutkan duta seni Kabupaten/Kota. Selain itu ada juga partisipan dari BUMN, dan dari perguruan tinggi di Bali. Peserta pawai bersifat partisipatif. Artinya, pembiayaan murni dari partisipasi mandiri dengan semangat gotong-royong,” jelas Prof Arya Sugiartha.
Dilansir dari buku agenda PPKB tahun 2022, PKB kali ini mengangkat tema “Danu Kerthi: Huluning Amreta” yang artinya memuliakan air sumber kehidupan. Prof Arya Sugiartha menjelaskan, tema “Danu Kerthi” adalah salah satu bagian ajaran Sad Kertih yang merupakan kearifan lokal leluhur Bali yang menjadi Visi Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster, Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Mengenai stand atau pameran, Prof Arya Sugiartha menjelaskan, terdapat dua jenis pameran (Kandarupa), yaitu pameran seni rupa dan industri kerajinan. “Ada Kandarupa (pameran).
Pameran itu ada dua jenis. Ada pameran seni rupa dan industri kerajinan. Pameran seni rupa itu ada lukisan, ada karya patung, itu jumlahnya 121 partisipan. Untuk industri kerajinan, sejauh yang kami dapat ada 102 partisipan,” katanya.
Mengenai industri kerajinan di PKB 2022, Prof Arya Sugiartha mejelaskan, para partisipan adalah perajin dan pelaku seni yang sudah dikurasi oleh Dekranasda Provinsi Bali untuk melanjutkan “Pameran IKM Bali Bangkit” yang digagas oleh Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny Putri Suastini Koster.
Dilanjutkannya program “Bali Bangkit” di PKB 2022 ditujukan untuk menyaring partisipan agar nantinya perajin asli mendapat ruang yang cukup untuk berkembang.
“Tahun ini kami sajikan dengan elegan, artistik dan memang benar-benar yang ikut ini sudah disaring. Supaya benar-benar para perajin asli. Misalnya kalau perajin songket, ya memang perajin songket. Bukan orang kedua, atau orang ketiga. Jadi kualitasnya sudah terjamin,” jelas Prof Arya Sugiartha. (mah)
Baca juga: Habibie Tak Mengenal Ibnu Sutowo, Padahal Bawa Pesan Penting dari Presiden Soeharto