Setelah kejadian itu, Ba ternyata menjajakan Bunga melalui aplikasi online.
Bunga pun dipaksa untuk melayani pria hidung belang.
"Waktu itu saya di kos-kosan teman, tahu-tahu pacar saya bawa om-om."
"Katanya temani di kamar. Saya enggak mau, tapi diancam bakal dipukul, jadi terpaksa mau," terangnya.
Selama hampir satu bulan, Bunga mengaku telah dipaksa melayani 10 pria hidung belang.
Ba memasang tarif Rp 400-600 ribu sekali kencan.
Uang tersebut tak pernah diberikan kepada Bunga, melainkan dipakai Ba untuk membeli sabu.
"Saya mau kabur, tapi selalu diancam bakal dibunuh, karena dia bawa pisau," ujar dia.
Baca juga: Seorang Kakek di Blitar Sewakan Dapur Rumahnya Tempat Berbuat Mesum Sejoli, Pasang Tarif Rp 20.000
Diselamatkan Tamu yang Kasihan
Bunga sempat mendapat tamu yang tak tega memakai jasanya.
Tamu yang merupakan pria paruh baya itu bahkan sempat menawarinya pekerjaan lain.
"Saya bilang mau kerja halal tapi pacar saya malah nendang (mata) dan mukul saya," ungkapnya.
Selanjutnya saat dini hari, datang beberapa pria yang sudah memesan jasanya melalui aplikasi online.
Pria itu kemudian membawa Bunga ke kantor polisi.