Laporan Wartawan Tribun Jogja Neti Istimewa Rukmana
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Wabah penyebaran penyakit mulut dan kuku ( PMK), berimbas omset penjualan daging sapi di Sleman.
Satu di antara penjual daging sapi di Pasar Sleman mengaku mengalami penurunan penjualan daging sapi .
"Sejak adanya PMK , penjualan daging sapi di tempat kami menurun hingga lebih dari 50 persen," kata Ismi (40), Pemilik Daging Sapi Berkah Intan, tepat di Pasar Sleman , Jumat (10/6/2022) pagi.
Sebelum adanya wabah PMK , Ismi, bisa menjual 80 kilogram daging sapi per hari, sementara saat ini ia hanya menjual 25 kilogram daging sapi per hari.
Dikatakannya, yang membeli daging sapi pada saat ini hanya para pedagang makanan, baik itu bakso maupun soto di Kabupaten Sleman .
Walau adanya wabah PMK yang menyerang hewan ternak, Ismi merasa sedikit lega, karena tidak menyebar ke manusia.
"Beberapa hari sekali ada pemantauan harga daging sapi juga dari orang dinas di Kabupaten Sleman," katanya.
Baca juga: Harga Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2022, Kambing Mulai Rp 1,5 Juta dan Sapi Rp 12,6 Juta
Dikatakannya, harga daging sapi saat ini masih standar.
Harga daging sapi kualitas 1 saat ini mencapai Rp 140.000 per kilogram dan untuk daging sapi kualitas 2 mencapai Rp 130.000 per kilogram.
Penurunan penjualan daging sapi juga di rasakan oleh Kuncoro Jati (30), Pemilik Temen Cow Meet Mart di dekat Pasar Sleman mengatakan terdapat penurunan secara signifikan.
"Biasanya penjualan daging sapi bisa mencapai satu kwintal per hari, tapi saat ini kami hanya menjual 50 kilogram per hari," terangnya.
Katanya, penurunan penjualan daging sapi itu disebabkan oleh wabah PMK namun mengenai stok daging sapi, Kuncoro menyebut masih aman.
Lanjutnya, banyak orang dari Kabupaten Sleman yang membeli daging sapi segar maupun frozen untuk dikonsumsi sendiri.
"Itu sebenarnya tergantung dari permintaan konsumen namun yang paling sering dicari, pasti daging sapi," bebernya.
Dirinya berharap, wabah PMK segera menghilang dan penjualan daging sapi dapat kembali berjalan dengan normal.
Kendati demikian, Lulu (54) warga Kalurahan Triharjo, mengaku masih mengkonsumsi daging sapi .
"Karena saya percaya, daging sapi yang di pasaran saat ini pasti sudah diperiksa dan layak untuk dikonsumsi," tuturnya.
Dalam sebulan sekali, Lulu selalu membeli daging sapi di Pasar Sleman .
Ucapnya, daging sapi itu akan dimasak beraneka ragam untuk dikonsumsi bersama dengan keluarganya
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Imbas Wabah PMK, Penjual Daging Sapi di Pasar Sleman Turun 50 Persen