TRIBUNNEWS.COM - Kasus penemuan jasad pria penuh luka di kebun salak di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta akhirnya terungkap.
Korban adalah WBP (49), tewas saat kepergok mencuri cabai.
Pelakunya masih berusia 17 tahun.
Sempat terjadi kejar-kejaran antara pelaku dan korban.
Korban tewas akibat sabetan senjata tajam jenis celurit.
Misteri penemuan jasad yang diketahui berinisial WBP (49) dengan luka tusuk di kebun salak, dusun Gading Kulon, Kalurahan Donokerto, Turi, Sleman terungkap.
Korban meninggal karena dibacok oleh HH warga Donokerto.
Baca juga: Nenek Berusia 80 Tahun Ditemukan Tewas dengan Usus Terburai di Lantai, Polisi : Tak Ada Luka Tusuk
Baca juga: Pria 36 Tahun Ditemukan Tewas Tergeletak di Depan Kios Pedagang di Pasar Kertapati, Ini Kata Polisi
Pelaku anak yang masih berusia 17 tahun ini nekat membacok karena kesal korban mencuri cabai di ladang saudaranya.
Wakil Kepala Polres Sleman , Kompol Tony Priyanto mengatakan, kejadian pembacokan itu bermula ketika pelaku HH diberitahu oleh S, saudara sekaligus tetangganya, jika tanaman cabai di sawahnya sering hilang dicuri.
Mendengar keluhan itu, pada Selasa (14/6/2022) sekira pukul 21.00 WIB, pelaku menawarkan diri untuk ikut bersama S ke sawah dengan tujuan menghadang pencuri.
Keesokan harinya, sekira pukul 04.00 WIB, S dan HH berboncengan sepeda motor menuju ke sawah.
"Pelaku HH membawa sebilah celurit yang akan digunakan untuk melukai korban (pencuri), karena merasa kesal. Pelaku membawa celurit ini tanpa sepengetahuan S," kata Tony, saat pres rilis di Mapolres Sleman, Kamis (16/6/2022).
Di sawah, setelah keduanya menunggu)setengah jam, pelaku HH melihat korban yang hendak mencuri cabai masuk ke sawah dari arah barat.
Tetapi saat itu masih diintai. Selanjutnya, ketika korban sudah benar-benar memetik cabai, pelaku HH dan S keluar dari persembunyiannya lalu mengendap-endap mengepung korban.
Baca juga: Pensiunan RRI Tewas Dibunuh Penjual Es Batu Karena Motif Asmara: Pelaku Dijerat Pembunuhan Berencana