"Biasanya dari Labuaja ke Maros Kota itu cuma 30 menit, ini bahkan sampai 2 jam,” katanya.
Utami menyebutkan, berhasil menembus kemacetan dengan cara melintas di tepi jalan.
“Pemotor terpaksa menyelip di pinggir jalan sekali, dan harus harus ekstra hati-hati karena disampingnya itu jurang,” katanya.
Baca juga: Kronologi ABG 19 Tahun Tabrak 2 Wanita hingga Tewas di Bone, Pikap yang Dikendarai Pelaku Oleng
Sementara itu, Warga Soppeng, Hafied terpaksa memutar kendaraan melintasi ke arah Bulu Dua Soppeng.
"Padahal sudah dekat sekali dari Maros, tapi macetnya sangat panjang dan akhirnya saya memilih untuk memutar ke arah Soppeng lewat Bulu Dua,” katanya.
Jalur Logistik Pendek
Truk kontainer selalu lewat jalan Makassar-Bone via Jalan Poros Bantimurung.
Padahal, kontainer ini sering kali rusak di tengah jalan.
Ternyata, jalur Makassar-Bone adalah jalur terpendek untuk kendaraan pembawa logistik.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan angkutan logistik dari Makassar ke Bone atau sebaliknya, bisa lewat jalan ini sepanjang 166 Km.
“Lebih pendek jaraknya dibandingkan memutar melewati Jalan Lintas Selatan Sulawesi yang jaraknya 350 km,” kata Menteri Basuki saat melakukan kunjungan kerja meninjau progres pembangunan Jalan Layang Maros, beberapa waktu lalu.
Jalur ini juga menjadi alur lalu lintas untuk penduduk Sulawesi Selatan di wilayah utara dan timur.
Jalur untuk 1.640.744 penduduk Sulawesi Selatan di Kabupaten Bone, Sinjai, Soppeng dan Wajo.
Baca juga: Cekcok Soal Perbatasan Tanah, Petani di Bone Tewas Dibacok, Pelaku Menyerahkan Diri ke Polisi
Selain itu, jalanan ini juga menjadi jalur logistik untuk kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.
Ratusan hingga ribuan truk logistik dari Makassar melewati jalan ini menuju Pelabuhan Kelas II Bajoe, Bone.
Logistik ini akan dibawah ke Kolaka dan daerah di sekitarnya.
Selengkapnya Koran Tribun Timur edisi Minggu (26/6/2022).
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 16 Jam Makassar-Bone Terputus Gara-gara Truk Kontainer Mogok di Kappang,