News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjelasan Polres Klaten Tentang Bocah SD yang Menangis Dihentikan Polisi Saat Berkendara

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polres Klaten Jawa Tengah mengonfirmasi mengenai tayangan video empat bocah anak SD yang menangis karena dihentikan polisi.

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Polres Klaten mengonfirmasi mengenai tayangan video empat bocah anak SD yang menangis karena dihentikan polisi.

Bocah SD tersebut menangis karena takut ditilang dan diketahui orangtua.

Baca juga: 2 Bocah SD di Bandar Lampung Jadi Korban Jambret HP, Pelaku Sempat Pukul Dada dan Punggung Korban 

Banit Pos Mintra 11 Polres Klaten, Aipda Budi Santoso mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Senin (27/6/2022) siang.

Saat itu anggota sedang patroli pengamanan karena rombongan suporter bola PSS Sleman akan melintasi Klaten menuju ke Stadion Manahan kota Solo. 

"Sekitar jam 11.00 WIB atau jam 11.30 WIB, anggota patroli ngecek perbatasan karena untuk titik kumpul suporter itu di perbatasan dan di lapangan sebelah barat Candi Prambanan," ujarnya Selasa (26/6/2022). 

"Saat itu menemukan (empat) anak-anak itu enggak pakai helm, lokasinya di jalan dekat tugu perbatasan (Sleman-Klaten)," tambahnya.

Mendapati hal tersebut, anggota langsung mendekat. 

Dikatakan Budi, jika saat didekati anggota respons yang diberikan anak-anak itu langsung menangis. 

Baca juga: Penjelasan Polda Jateng Mengenai Tuduhan netizen Tilang ETLE kepada Petani

"Setelah dicari tahu penyebab anak-anak itu nangis, ternyata, anak itu takut ketahuan orang tuanya terutama bapak si anak yang punya motor, takut dimarahin katanya," ungkap Budi kepada TribunSolo.com.

Budi mengungkapkan, ada satu anak yang mengatakan jika lebih memilih tidur di jalan dari pada harus pulang ke rumah karena sangat ketakutan dengan reaksi ayahnya jika mengetahui dirinya harus berurusan dengan polisi. 

Ditambahkan Budi jika anak-anak tersebut berasal dari Kecamatan Manisrenggo, Klaten. 

Diketahui, jika mereka berkeliling dengan menggunakan sepeda motor tanpa seizin orang tuanya.

Mereka memanfaatkan kesempatan mengambil kunci dan kendaraan tersebut saat kedua orang tuanya bekerja. 

Dia menegaskan, jika anak-anak tersebut masih kecil, yakni berusia sekolah dasar (SD). 

Baca juga: 2 Bocah SD di Bandar Lampung Jadi Korban Jambret HP, Pelaku Sempat Pukul Dada dan Punggung Korban 

Seusai menghubungi orang tua dari anak-anak tersebut, pihaknya meminta agar orang tua anak-anak itu membuat pernyataan, bahwa mereka akan mengawasi lebih ketat dan memastikan anak- anak mereka tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Setelahnya, langsung melepaskan keempat anak tersebut beserta kendaraannya tanpa melakukan penilangan. 

Budi menghimbau kepada seluruh orang tua yang masih memiliki anak di bawah umur, agar mengantarkan anak-anaknya jika hendak bepergian keluar rumah. 

"Takutnya kalau anak-anak seumur itu yang belum cakap dan belum fasih dalam menggunakan sepeda motor, kalau nanti terjadi kecelakaan nanti semuanya repot," kata dia.

"Tidak hanya merugikan anak-anak tapi juga merugikan orang lain," pungkasnya. (*)

Sebelumnya, sebuah video viral bocah SD di Klaten, Jawa Tengah, menangis saat dihentikan polisi muncul di media sosial. 

Dalam video tersebut, terlihat anggota Satlantas Polres Klaten menghentikan laju empat bocah SD tersebut. 

Baca juga: Warga Klaten Jadi Miliarder Usai Terima Uang Ganti Rugi Rp 2,7 M Proyek Tol Yogyakarta-Solo

Video anak SD menangis tersebut diunggah pada Senin (27/6/2022) oleh akun instagram @kabar_klaten.

Dalam tulisan dijelaskan:

Beredar video anak yg belum cukup umur kena penertiban dalam berlalu lintas

Tersebut diatas pihak pos lantas mitra 11 Prambanan #Klaten, menghadirkan orang tua untuk menyerahkan "Bocil" agar dibina oleh orang tua, sekaligus memberikan himbauan kepada Orang tua agar tidak memperbolehkan anak dibawah umur mengendarai motor

Dalam video tersebut juga memperlihatkan empat anak bersama empat orang tua yang berada di belakangnya yang diantaranya ada satu orang pria. 

Pria tersebut menyampaikan permohonan maaf dalam bahasa jawa. 

Terekam dalam video tersebut, dirinya mengatakan permohonan maafnya atas ulah anaknya. 

Dikatakan juga, bahwa dirinya akan membina anaknya agar tidak menggunakan sepeda motor di jalan raya kembali agar tidak terjadi kecelakaan.

Tidak hanya di media sosial Instagram, dua video beredar di grup whatsapp warga Klaten dengan durasi 1 menit 28 detik dan 16 detik. 

Dalam video pertama terlihat dua anak menangis sambil memegangi motornya honda beat warna merah hitam dengan nomor polisi AD 3404 EHC dan sepeda motor yang lainnya adalah honda supra hitam dengan nomor polisi AD 3289 WJ dinaiki dua anak yang lainnya. 

Selain itu terlihat dua orang petugas Satlantas Polres Klaten yang masih mengenakan helm berdiri disamping kedua motor tersebut. 

TribunSolo.com mencoba mengkonfirmasi terkait hal itu.

Penulis: Ibnu DT

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Fakta Video Bocah SD di Klaten Menangis saat Dihentikan Polisi: Bawa Motor Tanpa Helm, Tak Izin Ortu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini