Pelaku membaringkan jenazah ibunya di lantai.
Tak hanya itu, pelaku juga memecahkan kaca lemari dan sebuah televisi layar datar 21 inch.
Beri Tahu Pamannya
Setelah itu, pelaku berjalan menuju rumah pamannya.
"Saat tiba di rumah pamannya, pelaku sempat diberi makan, setelah itu langsung tidur," ungkapnya.
Siang harinya, pelaku bangun dari tidurnya.
Tak banyak bicara, pelaku menunjuk ke arah rumah orang tuanya.
Paman dan kerabatnya lalu bergegas menuju rumah orang tua pelaku.
Baca juga: Mahasiswa Bunuh dan Buang Jasad Temannya di Kali Pesanggrahan, Pelaku Infakan Uang Korban ke Masjid
Mereka kaget saat mendapati korban sudah tidak bernyawa.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke aparat desa dan kepolisian.
Stres Pisah dengan Istri dan Anak
Masih dari Kompas.com, Kapolres TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa mengatakan, pelaku mengalami depresi.
Hal itu terjadi setelah pelaku berpisah dengan istri dan anaknya.
"Menurut informasi, pelaku stres dan sering murung karena sudah lama berpisah dengan istri dan anak-anaknya," kata Gusti.
Kondisi tersebut menjadi penyebab pelaku nekat menghabisi nyawa ibu kandungnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)