News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Garut

UPDATE: 150 Warga Mengungsi, Bantuan Rp 50 Juta Per KK & Status Tanggap Darurat Hingga 29 Juli 2022

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebanyak 150 warga Garut mengungsi akibat terdampak banjir. Pemkab Garut akan memberi bantuan Rp 50 juta per KK yang rumahnya terdampak banjir. Foto Wakil Bupati Garut meninjau jembatan yang putus di Kamoung Dayeuh Handap Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota, Sabtu (16/7/2022) (kiri), aliran Sungai Cimanuk Kabupaten Garut kembali meluap, Jumat (15/7/2022) (kanan).

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan hingga Minggu (17/7/2022) total rumah yang terdampak banjir mencapai 4.000 unit yang tersebar di 13 kecamatan.

Sebanyak 150 orang mengungsi sementara dan ditempatkan di tempat pengungsian.

Rudy mengatakan banjir yang terjadi pada Jumat (15/7/2022) malam di sejumlah titik di Garut mengakibatkan sembilan rumah hanyut dan puluhan rumah lainnya mengalami kerusakan.

"Rumah-rumah tersebut terdampak luapan air Sungai Cimanuk dan Cipeujeuh. Untuk rumah yang rusak ada 43 unit," kata Rudy Gunawan.

Baca juga: Ikan Berukuran Besar Ditemukan Setelah Banjir Terjang Garut, Diduga Predator Penghuni Sungai Amazon

Pemerintah Daerah Kabupaten Garut dalam hal ini akan memberikan uang kerahiman sebesar Rp 50 juta kepada kepala keluarga yang rumah mereka hanyut terbawa banjir besar Sungai Cimanuk dan Cipeujeuh, Jumat (15/7/2022) malam.

Selain karena rumah hanyut, warga juga akan diberi uang kerahiman lantaran rumah rusak.

"Uang kerahiman tersebut akan dieksekusi Senin besok (hari ini, Red) supaya cepat," kata Rudy Gunawan setelah memantau lokasi bencana banjir di Garut, Minggu (17/7/2022).

Sementara itu Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan Pemkab Garut telah menetapkan status masa tanggap darurat bencana selama dua pekan, mulai 16 Juli 2022 hingga 29 Juli 2022.

"Setelah itu ada rehab rekondisi. Makanya tadi untuk pengusulan juga kita pisahkan, untuk tanggap darurat berapa, untuk rehab rekonnya berapa," ucapnya.

Helmi Budiman mengatakan Pemkab masih mengumpulkan data detail bangunan terdampak bencana banjir dan longsor, termasuk kebutuhan di masa tanggap darurat.

Dari data sementara, jumlah desa dan kelurahan yang terdampak berjumlah 32 sektor.

"Untuk data kerusakan terus diperbaharui, termasuk juga kaitannya dengan kerugian masih dalam penghitungan. Kami sudah instruksikan RT dan RW agar memberikan data akurat dan bisa dipertanggungjawabkan karena akan menjadi dasar penyaluran bantuan," katanya.

Baca juga: Sebelum Banjir Menerjang Garut, BMKG Sudah Memberikan Peringatan

Direlokasi

Plh Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menambahkan, perkampungan Dayeuhandap bukan pertama kalinya mengalami musibah hebat seperti sekarang.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini