TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan doa warganya akan diterima Tuhan jika perjudian sudah diberantas.
Edy Rahmayadi menilai doa warga Sumatera Utara tidak diterima Tuhan karena di wilayah tersebut masih marak perjudian.
Baca juga: Kapolda Sumut Janji Berantas Judi di Sumatera Utara
Keterangan tersebut disampaikan Edy Rahmayadi saat pemusnahan barang bukti narkoba dan judi di Polda Sumut, Selasa (16/7/2022).
"Jadi kalau judi ini selesai Insya Allah doa kita diterima oleh Tuhan ini. Kebetulan selama ini tak diterima Tuhan karena judi ini yang masih berkeliaran,"kata Edy Rahmayadi, Selasa (16/8/2022).
Soal perjudian Edy berencana membuat tim khusus yang melibatkan seluruh pihak.
Ia pun menyinggung soal keseriusan Kapolda Sumut dalam memberantas judi.
Menurutnya jika Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak serius maka akan selesai.
"Jadi kalau Kapolda ini mau semua pasti selesai, doakan, wartawan ikut serta sesuai tugas kita masing-masing," ucapnya.
Baca juga: Fakta Oknum Polisi Bobol ATM di Lubuklinggau: Takuti Warga Pakai Pistol, Motif Terjerat Utang Judi
Polda Sumut menyatakan telah memblokir 107 rekening usai penggrebekan markas judi online di Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak mengatakan, pemblokiran setelah pihaknya berkoordinasi dengan lembaga PPATK dan perbankan.
"Kita sudah melakukan, menyita, dan memblokir rekening sebanyak kurang lebih 107 rekening yang digunakan terkait dengan pengungkapan kita di Cemara Asri,"kata Panca, Selasa (16/8/2022).
Panca menyebut pihaknya sudah memanggil terduga bos judi online tersebut.
Selain itu, Irjen Panca juga telah memerintahkan jajarannya segera berkoordinasi dengan PPATK guna menelusuri kemana saja aliran dana judi itu.
"Dari PPATK saya sudah bekerjasama untuk membuka semua rekening kepada siapa aliran dana tersebut disampaikan.
Ini akan membuka terkait tindak pidana perjudian ini,"ucapnya.
Baca juga: Dituding Tidak Dukung Pembangunan di Sumut, Hubungan Golkar dengan Gubernur Edy Rahmayadi Memanas
Mantan direktur penyidikan Komisi Pemberantasan Korups (KPK) ini pun menyebut judi merupakan penyakit masyarakat yang bikin bodoh dan miskin.
Dia menerangkan selama beberapa bulan terakhir pihaknya gencar memberantas judi.
Menurutnya pengrebekan yang dilakukan bukan sandiwara melainkan komitmen memberantas judi di Sumut.
Terakhir, ia pun turun langsung menggrebek lokasi judi online di warung warna-warni Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
"Ini juga menjadi penyakit masyarakat yang membuat masyarakat menjadi Bodoh, menjadi miskin. Saya harus sampaikan,"ucapnya.
Sebelumnya, Polda Sumut menggrebek lokasi judi online di warung warna-warni Kompleks Cemara Asri, Kecamatan Percut Seituan.
Berdasarkan pemeriksaan, lokasi judi ini mengelola 21 website judi online.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Tebar Ancaman Kepada Oknum yang Bakar Hutan di Kawasan Danau Toba
Dari pengrebekan ini polisi cuma memeriksa enam orang saksi. Itu pun mereka cuma pekerja kafe Warna-warni, ketua RT dan satpam.
Sementara untuk barang bukti polisi mengamankan 264 layar monitor, 151 CPU, 20 router, 24 laptop, 105 handphone, 19 buku tabungan, 26 ATM, 560 kartu perdana dan 20 CCTV.
Kemudian polisi juga mengamankan foto kopi kartu keluarga, id pegawai para operator dan barang bukti yang lainnya termasuk ratusan rekening.
Saat ini kasus ini juga masih didalami oleh Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Sumut.
Pemusnahan barang bukti perjudian itu turut dihadiri Kapolda, Pangdam I Bukit Barisan, Mayjend Daniel Chardin dan Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting.
Penulis: Fredy Santoso
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Singgung Soal Judi, Gubsu Edy : Doa Warga Sumut Tak Diterima Tuhan karena Marak Perjudian