TRIBUNNEWS.COM - Kasus temuan jasad terikat kabel dan terbungkus selimut di Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/8/202), terungkap.
Identitas korban adalah M Stefanus Adiya Lay, pengusaha warga Saturnus Utara, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Korban ternyata dibunuh oleh sopir pribadinya yakni RN alias Ujang (43).
Pelaku nekat menghabisi nyawa korban karena kesal gajinya satu bulan setengah tidak dibayar korban.
Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, pelaku sempat menagih gajinya, dilansir Tribun Jabar.
Namun, korban malah marah kepada pelaku.
Baca juga: Jasad Pria Terikat Kabel dari Leher ke Kaki dan Terbungkus Selimut, Ada Kursi dengan Bercak Darah
Bahkan, korban sempat mengancam akan menembak pelaku.
Setelah cekcok itu, korban kemudian mengambil senjata miliknya berjenis airsoft gun.
Sementara pelaku mengambil palu dan melemparkannya ke arah wajah korban.
Akibatnya, korban tak sadarkan diri.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (19/8/2022) sekira pukul 19.00 WIB.
"Tersangka menghujani korban menggunakan palu di bagian kepala korban hingga tidak sadarkan diri."
"Kemudian menjerat korban menggunakan kabel untuk meyakinkan korban sudah meninggal," ungkap Wirdhanto, Senin (22/8/2022).
Pelaku lantas membungkus jasad korban menggunakan taplak meja, plastik meja makan hingga bed cover.
Kemudian, jasad korban dimasukkan ke dalam mobil.
Pelaku lantas membawa jasad korban ke kawasan Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut jalur Pangalengan.
Baca juga: Polisi Ungkap Penemuan Mayat Pria Terikat Kabel dan Terbungkus Selimut, Ini Pemicu Pembunuhan
Saat melintas di Jembatan Cisumur pada Sabtu, sekira pukul 02.00 WIB, pelaku menurunkan korban.
"Melihat situasi sudah sangat gelap dan kosong, akhirnya tersangka membuang korban di jembatan."
"Kemudian barang-barang yang ada, yang terkena darah, termasuk barang yang digunakan untuk membunuh korban dibuang di sekitar daerah tersebut," jelasnya.
Jalan Raya Cisewu, Kampung Mekar Famili, Dessa Sukajaya dipilih Ujang sebagai tempat pembuangan jasad korban karena dianggap jarang dilewati orang.
"Alasannya karena pelaku menganggap jalan tersebut sepi," kata Wirdhanto, dikutip dari Kompas.com.
Kepala Desa Sukajaya, Pujarsono menjelaskan, tempat penemuan jasad itu terbilang jauh dari permukiman warga dan berada di jalan berlembah.
Kendati demikian, jalan tersebut kerap dilalui warga yang hendak pergi menyadap nira, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Keluarga Pastikan Jasad Tinggal Kerangka di Lereng Tebing adalah Cening yang Hilang Sejak 25 Juli
Diberitakan sebelumnya, jasad korban ditemukan dalam kondisi terikat kabel dari bagian leher ke kaki dan terbungkus selimut.
Di sekitar lokasi penemuan jasad korban didapati kursi dengan bercak darah.
Selain itu, ditemukan juga beberapa potong kain dan celana dalam berlumuran darah.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari, Kompas.com/Ari Maulana Karang)