News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Epson & Yayasan WWF Indonesia Dorong Pariwisata Ekonomi Warga Desa Wisata Marisa, Pulau Kangge, NTT

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Managing Director PT Epson Indonesia, Muto Yusuke didampingi Program Leader for Alor MPA Yayasan WWF Indonesia, Haries Sukandar dan Ketua Pokdarwis Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, NTT, Jumat (26/8/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dewi Agustina

TRIBUNNEWS.COM, PULAU KANGGE - Desa Wisata Marisa yang terletak di Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah ditetapkan oleh Bupati Alor sebagai salah satu dari 9 Desa Wisata yang ada di Pulau Alor.

Meski Desa Marisa sudah menjadi Desa Wisata sejak 7 tahun lalu atau tepatnya sejak 2015, namun fasilitas maupun infrastruktur di desa ini sama sekali jauh dari kata memadai.

Jangankan hotel untuk menginap para wisatawan, tempat wisata di desa ini juga bisa dibilang tak memiliki sarana apapun.

Hal ini juga berdampak pada kehidupan masyarakatnya yang juga masih belum membaik.

Baca juga: Event Offline Terbesar Hadir Kembali, Epson Indonesia Turut Meriahkan dengan Beragam Produk Unggulan

Kondisi inilah yang kemudian menggugah PT Epson Indonesia dan Yayasan WWF Indonesia bersama-sama membangun pariwisata sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di Desa Marisa.

Upaya yang dilakukan adalah mengembangkan rehabilitasi terumbu karang menggunakan methode rockpile (karang bertumpuk).

Desa Wisata Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Program ini dilakukan dalam rangka merehabilitasi terumbu karang dan wisata bahari yang mengalami penurunan kehidupan karang akibat pengeboman ikan.

Kegiatan dilakukan di kawasan Pulau Alor dan Pulau Kangge, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melibatkan masyarakat lokal dengan memberdayakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Tujuannya untuk meningkatkan mata pencaharian masyarakat melalui aktivitas wisata di Alor dan sekitarnya.

Baca juga: Bisnis Berkelanjutan, Pengembangan Manusia Hingga Konservasi Laut Fokus Epson Hingga 2050

Managing Director PT Epson Indonesia Muto Yusuke didampingi Head of Marcomm and PR Epson Nolly Dhanurendra mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu program CSR di kawasan Indonesia Timur khususnya wilayah Pulau Alor.

"Epson berharap dukungan ini dapat diterima dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Marisa. Yang paling penting manfaatnya bukan hanya untuk Kangge tapi juga bagi Indonesia," kata Muto Yasuke didampingi Head of Marcomm and PR Epson Indonesia, Nolly Dhanurendra saat penyerahan bantuan untuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Marisa dalam kegiatan Reward Trip to Alor, Kamis (25/8/2022).

Epson dan WWF diketahui melakukan konservasi terumbu karang dengan sistem rockpile di kawasan Indonesia Timur mulai 1 Maret 2022 di Pulau Buaya.

Kegiatan ini dilakukan tidak hanya fokus di Indonesia Timur, tapi juga di wilayah lainnya.

Tahun ini masuk wilayah NTT karena bertepatan dengan kegiatan WWF.

Baca juga: Epson Resmikan Solution Center di Jakarta

Nolly mengatakan kegiatan dilakukan di Pulau Kangge karena berdasarkan pengamatan WWF bahwa kondisi terumbu karang di NTT cukup parah.

Karena itu kedua pihak sepakat kerja sama untuk merehabilitasi terumbu karang.

Dilakukan Sejak 2013

Sementara itu Site Coordinator for Alor MPA Yayasan WWF Indonesia Haries Sukandar mengatakan, kegiatan dukungan WWF untuk masyarakat Desa Marisa sebenarnya sudah dilakukan sejak 2013.

Selain melakukan rehabilitasi terumbu karang di Desa Marisa, pihaknya juga meningkatkan pembangunan rumah ikan.

Haries mengatakan proyek rockpile di Kangge merupakan bentuk dukungan dari Epson yang juga fokus ke light blue water.

"Kami berterimakasih kepada Epson karena telah mensuport rehabilitasi terumbu karang," ujarnya.

Program ini juga bertujuan untuk mempromosikan praktik pariwisata bahari melalui kampanye #BeABlueTraveler.

"Harapannya agar kita bisa sama-sama memajukan wisata bahari yang bertanggungjawab," ujarnya.

Sementara Kades Marisa, Suaib berharap kegiatan ini tetap berkelanjutan.

"Saya bangga dengan adanya kegiatan ini, mudah-mudahan tetap berkelanjutan, membuat rumah ikan di Pulau Kangge dan membuat rockpile," kata Kepala Desa Marisa, Suaib.

Suaib mengatakan tiga destinasi wisata di Pulau Kangge yang sudah ditetapkan oleh Bupati Alor sebagai desa wisata adalah Bukit Batu Peti di sebelah barat Pulau Kangge, Wisata Pasir Putih di sebelah utara dan Wisata Bolu Wai (wisata snorkeling).

Sementara itu Ketua Pokdarwis Desa Marisa, Rahmat Laba mengatakan dukungan dari Epson dan Yayasan WWF Indonesia dengan metode rockpile ini cukup dirasakan para nelayan.

"Metode rockpile ini menghasilkan tangkapan yang cukup banyak bagi penangkap ikan. Dengan pendekatan pariwisata ini tingkat pendapatan nelayan meningkat," katanya.

Diketahui Epson dan Yayasan WWF Indonesia melakukan kegiatan Reward Trip to Alor selama 4 hari sejak Kamis (25/8/2022) hingga Minggu (28/8/2022) mendatang.

Suasana di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Foto diambil Jumat (26/8/2022). (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Kegiatan Reward Trip to Alor ini mengajak serta para influencer serta 3 orang pemenang social media challenge #BeABlueTraveler untuk melakukan perjalanan ke Pulau Alor dan Kangge selama 4 hari.

Marshall Sastra, salah satu host program adventure di stasiun televisi swasta menjadi salah satu influencer yang ikut dalam kegiatan ini.

Para peserta diajak untuk melihat dari dekat wisata Pulau Alor dan Desa Marisa di Pulau Kangge di antaranya Bukit Batu Peti, wisata snorkeling dan diving di Bolu Wai.

Juga melihat langsung kehidupan masyarakat Suku Abui di Kampung Adat Takpala.

Serta melihat hasil dari kerja sama Epson dan Yayasan WWF Indonesia dalam merehabilitasi terumbu karang dengan sistem rockpile.

Dalam kesempatan itu juga Epson menyerahkan bantuan unit proyektor, peralatan olahraga dan buku bacaan anak kepada PAUD Permata Bunda di Desa Marisa.

Managing Director PT Epson Indonesia, Muto Yusuke didampingi Program Leader for Alor MPA Yayasan WWF Indonesia, Haries Sukandar menyerahkan unit protektor kepada pengelola PAUD Permata Bunda, Daimah di Desa Marisa, Kecamatan Pantar Barat Laut, Kabupaten Alor, NTT, Jumat (26/8/2022). Selain proyektor WWF dan Epson juga menyerahkan bantuan peralatan olahraga dan buku-buku bacaan untuk anak-anak PAUD.
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini