News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penjelasan BMKG soal Gempa yang Guncang Mentawai Malam hingga Siang Ini

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabupaten Kepulauan Mentawai diguncang gempa pada Senin (29/8/2022). Berikut penjelasan BMKG soal gempa tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Kabupaten Kepulauan Mentawai diguncang gempa pada Senin (29/8/2022).

Hingga Senin siang, tercatat telah terjadi tiga kali gempa dengan intensitas kekuatan yang berbeda.

Gempa pertama dicatat BMKG terjadi pada pukul 00.04 dinihari dengan kekuatan M 5,1 SR.

Lokasi gempa pertama ini berada di laut pada jarak 13 Km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 22 km.

Analisis BMKG, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.

Kemudian, gempa kedua terjadi dengan intensitas kekuatan yang lebih besar, yakni M 5,9 SR dan terjadi pada pukul 05.34 WIB.

Episenter gempabumi kedua yang memiliki parameter update 5,8 SR ini berlokasi di laut pada jarak 3 Km arah Barat Laut Siberut Barat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 16 km.

Gempa Magnitudo 6.4 Guncang Kepulauan Mentawai Pagi Ini, BMKG: Waspada Gempa Susulan (https://warning.bmkg.go.id/)

Baca juga: Konsorsium Gempa Bumi dan Tsunami Indonesia Jadi Ikhtiar dan Komitmen BMKG Wujudkan Zero Victim

Gempa ketiga terjadi pada pukul 10.29 WIB dengan kekuatan M 6,4 SR yang kemudian memiliki parameter update 6,1 SR.

Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut, gempa ketiga ini merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya.

"Gempa Siberut Mag. 6,2 jni merupakan kelanjutan aktivitas gempa yang terjadi sebelumnya pada pukul 00.04 WIB dengan Mag. 4,9 dan pukul 05.34 WIB dengan Mag. 5,8," tulis Daryono melalui akun Twitternya @DaryonoBMKG.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," terang Daryono dalam keterangan persnya.

Meski berkekuatan cukup besar, hasil pemodelan menunjukkan gempabumi tersebut tidak berpotensi tsunami.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan hati-hati serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini