News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Curhat Pilu Soimah, Ibunda AM, Santri Ponpes Gontor yang Tewas Dianiaya: Ak, Maafin Umi ya!

Penulis: Sri Juliati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap layar postingan Soimah, ibunda santri asal Palembang yang tewas dianiaya di Ponpes Gontor. Beberapa hari setelah kepergian AM, santri Ponpes Gontor yang tewas dianiaya, Soimah menulis curhatan berupa kerinduan terhadap sang anak.

Saat mendengar kabar duka tersebut, semula tak ada kecurigaan di benak keluarga.

Keluarga hanya berharap jenazah AM segera dipulangkan ke Palembang.

Sehari kemudian, yaitu Selasa (23/8/2022), jenazah AM tiba di Palembang dengan diantar seorang perwakilan bernama Ustaz Agus.

Di hadapan keluarga, Ustaz Agus menerangkan, AM meninggal karena kelelahan setelah mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

Namun, Soimah juga mendengar laporan dari wali santri tentang kronologi meninggalnya AM.

Ia pun meminta agar peti jenazah dibuka dan mendapati kondisi jenazah AM yang tidak wajar.

Lantaran laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan, pihak keluarga menghubungui pihak rumah sakit dan tim forensik agar dilakukan autopsi.

Setelah didesak, pihak Ponpes Gontor pun akhirnya mengaku, AM meninggal akibat terjadi kekerasan.

Tangkap layar postingan Soimah, ibunda santri asal Palembang yang tewas dianiaya di Ponpes Gontor. (INSTAGRAM/@soimah_didi)

Berikut postingan Soimah sebagaimana dikutip Tribunnews.com:

"Innalilahiwainailaihirojiun....... berat nak! AM bin Rusdi 22082022. MOHON KEADILAN

Saya selaku Umi dari AM siswa kelas 5i Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo asal Palembang mohon keadilan kepada semua pihak agar bisa membantu saya."

"Sungguh miris, tragis dan menyakitkan hati saya dan keluarga tidak ada kabar sakit atau apapun itu dari anak saya tiba-tiba dapat kabar dari pengasuhan Gontor 1 telah meninggal dunia pada Senin, 22 Agustus 2022 pukul 10.20."

"Padahal di surat keterangan yang kami terima meninggal pukul 06.45 WIB, ada apa! rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami. "

"Karena mendengar berita itu kami sock dan tidak bisa berpikir apa2 yang kami harap adalah kedatangan ananda ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat."

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini