TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN- Kapolresta Tarakan, AKBP Taufik Nurmandya menjelaskan mengenai seorang warga yang menjadi korban peluru nyasar.
Korban adalah Hasna, seorang wanita warga Perumahan PNS Blok C RT 12 Kelurahan Juata Laut, Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Baca juga: FAKTA Polisi Tembak Remaja 18 Tahun, Korban Ternyata Buronan Polisi, Terdengar Suara Tembakan 5 Kali
Peluru yang mengenai bahu Hasna berasal dari petugas Reskrim Polres Tarakan yang mengejar seorang burunan pada Selasa (27/9/2022), sekitar pukul 14.00 Wita.
Akibat tertembak, bagian bahu wanita tersebut berlubang.
"Saat itu anggota Reksrim sedang melakukan pengejaran terhadap DPO kasus pencurian dan penganiayaan bernama BG. Anggota menggunakan mobil menuju rumah DPO ternyata tidak ada,’’ kata Kapolres Kota Tarakan, AKBP Taufik Nurmandya, Kamis (29/9/2022).
Setelah memastikan target tidak ada di lokasi sekitar tempat tinggalnya, anggota Reskrim kemudian berniat kembali ke Mako Polres. Namun di tengah jalan, mobil yang mereka tumpangi kehabisan bensin, dan berhenti di pinggir jalan untuk mengisi BBM.
"Saat itu, anggota kami melihat DPO kita mengendarai motor dari kaca spion. Keluarlah salah satu anggota mencoba mengadang target. Tapi target langsung menabrak anggota kami sampai terjatuh,’’ tuturnya.
Melihat rekannya jatuh, anggota lain pun keluar dari mobil dan mencoba melumpuhkan target dengan tembakan.
Baca juga: Seorang Warga Cilincing Jakarta Utara Diduga Terkena Peluru Nyasar, Jari Kakinya Terluka
"Saat itu, si ibu yang menjadi korban yang asalnya menunduk mengisi BBM ke mobil anggota kami, tiba-tiba berdiri dan bahunya terkena peluru dari pistol anggota kami. Pelurunya tembus ke belakang, sehingga ada dua lubang di tubuh korban,’’ lanjut Taufik.
Anggota Reskrim tersadar tembakannya meleset dari target dan justru mengenai penjual BBM. Saat itu, korban berteriak bahwa dirinya terkena peluru.
"Korban berteriak mengatakan, ‘saya sepertinya kena peluru karena panas bagian bahuku’. Anggota yang terkejut, lalu bergegas mengurus korban, melarikannya ke rumah sakit, dan tidak memperdulikan lagi target. Celah itu digunakan target untuk kabur,’’kata Taufik lagi.
Saat ini, kondisi korban dikatakan sudah membaik. Polisi juga masih menunggu hasil pemeriksaan Computerized Tomography Scan (CT Scan), untuk memastikan tidak ada pecahan proyektil peluru yang tertinggal di tubuh korban.
Baca juga: Kronologi Seorang Wanita di Cilincing Jadi Korban Peluru Nyasar, Polisi Lakukan Penyelidikan
Taufik menegaskan, peristiwa tersebut, merupakan musibah yang tidak disengaja. Aksi tembakan yang keluar, karena semata bertujuan melumpuhkan target yang berani melawan dan menabrak petugas.
"Ini merupakan musibah dan tidak ada unsur kesengajaan. Tentu Polisi tidak akan mau mencelakakan masyarakat. Hubungan kami dengan keluarga korban juga baik baik saja. Kami berusaha sebaik mungkin untuk kesembuhan korban," tegasnya.