TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Kapal KLM Karya Sejati yang membawa 9 warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan terombang-ambing di Selat Makassar.
Belakangan ke 9 WNI tersebut berhasil diselamatkan Kapal BW Paris.
Baca juga: Sempat Terombang-ambing di Selat Makassar, 9 WNI Selamat Setelah Ditolong Kapal BW Paris
Wakil Komandan Lantamal XIII Tarakan Kolonel Marinir David Candra Viasco mengatakan, 9 ABK KLM Karya Sejati tersebut sebelumnya mengalami kecelakaan laut di perairan Selat Makassar.
Lokasinya sekitar 100 nautical mile dari Tolitoli.
Peristiwa kecelakaan berawal dari kebocoran pada kapal tersebut pukul 05.00 Wita pada 11 Oktober 2022.
"Kemudian 9 orang ABK tersebut menyelamatkan diri menggunakan life raft sehingga masih bisa bertahan hidup di tengah laut," ujarnya.
Kemudian 9 ABK tersebut ditemukan dan diselamatkan MV BW Paris, kapal berasal dari Singapura dan berbendera Singapura.
"Kemudian dari sharing information antara mission officer kita di Singapura dengan Pusat Komando dan Pengendalian Koarmada II yang ada di Surabaya, diolah informasi tersebut kemudian Panglima Koarmada II memerintahkan KRI Badik yang sedang melaksanakan Operasi Balak Samudera di bawah Komando Operasi Gugus Tempur Laut II untuk segera melaksanakan penyelamatan dan evakuasi 9 ABK tersebut yang berada di atas MV BW Paris," ujarnya.
KRI Badik langsung menindaklanjuti laporan lalu pukul 23.30 Wita pada tanggal 13 Oktober 2022, atau sekitar dua hari kemudian, dari KRI Badik dan MV BW Paris saling berkoordinasi untuk kesepakatan lokasi pertemuan titik penjemputannya.
"Selanjutnya, korban ABK 9 orang tersebut dibawa oleh KRI ke Lanal Tolitoli dalam kondisi selamat. Saat dipindah ke KRI informasinya, satu tidak sadarkan diri tapi sisanya masih bisa berkomunikasi. Yang tidak sadarkan diri mungkin dehidrasi di laut," ungkapnya.
Baca juga: 17 PMI Ilegal Terombang-ambing di Laut Saat Masuk Indonesia, Pelaku: Terpaksa Ambil Jalan Pintas
Ia menambahkan diperkirakan ke-9 ABK ini dua hari terapung atau terombang-ambing di laut mengunakan life raft.
"KLM yang mengangkut barang, kapal kayu, asalnya dari Palu tujuan rute berikutnya, kita belum tahu tujuan selanjutnya, yang jelas KLM tersebut mengalami kebocoran, mengapung dan bertemu MV BW Paris dari Singapura," ujarnya.
Beruntung mereka langsung dievakuasi sehingga korban semua selamat.
Saat ini 9 orang ABK tersebut sudah tiba di Lanal Tolitoli.