News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Puskesmas di Sleman Tolak Korban Kecelakaan, Perawat Tak Mau Ambil Risiko, Ini Kata Bupati Sleman

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kecelakaan. Bupati Sleman melakukan evaluasi terkait kejadian Puskesmas di Sleman yang menolak pasien korban kecelakaan.

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menanggapi kejadian Puskesmas Berbah yang menolak pasien korban kecelakaan yang menderita patah tulang dan alami luka terbuka di pelipis.

Selain tidak melakukan pertolongan, Puskesmas Berbah juga menolak untuk meminjamkan ambulans.

Ia mengaku sedang melakukan investigasi terkait kasus tersebut.

Menurutnya peristiwa ini terjadi karena ada keterbatasan layanan di Puskesmas Berbah, Sleman, Yogyakarta.

"Memang ada beberapa kesimpulan. Yang pertama karena keterbatasan layanan seperti dokter yang berjaga di shift sore hingga malam itu sudah selesai masa tugas. Sementara hanya ada 1 perawat dan 1 bidan yang melayani hampir 4 orang yang dirawat di sana," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Riska Tertidur Saat Mobilnya Kecelakaan di Tol Cipali, Tersadar Tubuhnya Sudah Tergeletak di Jalan

Selain itu, saat kejadian tidak ada dokter yang bertugas dan pelayanan dokter hanya dilakukan melalui telepon.

Terkait masalah ambulans, ia menjelaskan jika penggunaan ambulans harus melalui berbagai prosedur.

Salah satu prosedur yang harus dipenuhi adalah persetujuan dari pihak Rumah Sakit yang akan dituju.

Hal ini membuat perawat menyarankan agar korban dibawa menggunakan mobil pribadi agar cepat mendapat akses ke Rumah Sakit dan tidak perlu menunggu persetujuan memakai ambulans.

Perawat yang berjaga saat itu juga tidak mau mengambil resiko karena tidak berani melakukan pertolongan ke korban kecelakaan.

"Ditambah juga pada saat itu kondisi pasien masih berada di dalam mobil. sehingga jika ada pemindahan posisi dikhawatirkan akan menimbulkan risiko pada lengan yang cedera. Oleh karena itu petugas menyarankan untuk langsung membawa pasien ke UGD Rumah Sakit terdekat," jelasnya.

Bupati Sleman akan melakukan evaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Hal yang akan menjadi sorotan adalah prosedur pelayanan saat pasien dalam kondisi gawat darurat.

"Tapi ini tentu akan jadi evaluasi ke depan. Karena bagaimana pun itu kondisi darurat, sehingga harusnya mendapatkan pelayanan yang tidak perlu prosedural," ucapnya.

Ia juga meminta maaf kepada masyarakat dan akan menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran.

"Sudah kami minta untuk segera diperbaiki. Tidak hanya di Puskesmas Berbah ya, tapi seluruh kepala puskesmas kita minta untuk berlajar dari kejadian ini. Saya juga meminta maaf. Dan (dari kejadian ini) semoga pelayanan ke depan di seluruh puskesmas lebih baik lagi kedepannya," imbuhnya.

Baca juga: 3 Korban Tewas Kecelakaan di Tol Cipali Semuanya Warga Kuningan, Berikut Identitasnya

Kronologi pasien ditolak Puskesmas

Penolakan pasien oleh Puskesmas terjadi pada Minggu (13/11/2022) malam.

Saksi yang juga menjadi orang yang menolong korban, Sugianto menjelaskan kronologi kejadian.

Sugianto dan teman-temannya menemukan korban kecelakaan saat perjalanan menggunakan mobil ke arah Piyungan dengan melewati Jalan Wonosari.

Ia menemukan korban yang menggunakan sepeda motor mengalami kecelakaan dan berada di tengah jalan.

Korban dalam keadaan mata terpejam saat ditemukan.

Sugianto dan temannya mengamankan jalan terlebih dahulu dan kemudian menolong korban kecelakaan tersebut.

"Korban diangkat karena itu kan pingsan. Matanya terpejam. Korban diangkat ke sisi utara dan motor juga di pinggirkan di sisi utara jalan," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.

Setelah korban sadar, mereka berusaha membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera mendapat perawatan medis.

"Korban dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat, yang notabene dari situ enggak sampai sekitaran 500an meter dari lokasi ada Puskemas Berbah. Korban dibawa ke Puskesmas Berbah," jelasnya.

Baca juga: Puskesmas di Sleman Tolak Korban Kecelakaan dan Tak Pinjamkan Ambulans, Berdalih Tak Ada Dokter

Setelah korban sampai di Puskesmas Berbah, perawat sempat menolak karena alasan tidak ada dokter.

Jimmy Pradinata, orang yang juga menolong korban menceritakan penolakan yang dilakukan oleh petugas Puskesmas.

"Waktu itu saya meminta dilakukan pertolongan pertama pada pasien, karena pasien mengalami luka terbuka pada pelipis. Saat itu darah juga mengucur banyak. Nah, pertimbangan kita kan kemanusiaan. Terus ada warga juga yang ikut mengantar juga pertimbangan kemanusiaan, biar cepat tertangani," ujarnya.

Karena penolakan ini sempat terjadi keributan antara para saksi yang menolong korban dan petugas Puskesmas.

Selain menolak untuk melakukan pertolongan pertama, petugas Puskesmas juga menolak untuk meminjamkan ambulans.

Jimmy mengungkapkan jika saat itu petugas Puskesmas tidak melakukan tindakan apapun ke korban kecelakaan.

"Jadi, tidak ada sama sekali pemeriksaan. Kalau pemeriksaan itu kan ada observasi ya. Ini cuma dilihat kemudian langsung menolak secara lisan. Tidak ada koordinasi ibaratnya sama pimpinan Puskesmas atau koordinasi sama rumah sakit yang berdekatan," ucapnya.

Korban akhirnya mendapat pertolongan dari PMI Yogyakarta yang meluncur ke lokasi setelah dihubungi.

(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Wijaya Kusuma) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini