TRIBUNNEWS.COM - Gempa di Cianjur membuat ratusan bangunan rusak hingga roboh.
Dari gempa tersebut, banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Terbaru, dikabarkan ada ibu hamil yang tertimbun reruntuhan rumah di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Petugas gabungan dari Basarnas, TNI, dan sejumlah relawan masih berupaya untuk mengevakuasi seorang ibu yang tengah hamil 9 bulan.
Ibu hamil tersebut bernama Dede (21) yang tertimbun reruntuhan rumahnya.
Evakuasi dilakukan sejak pagi hingga sore, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Bantu Percepat Evakuasi, KSPSI Kerahkan Tim Tanggap Bencana Terjun ke Lokasi Gempa Cianjur
Mengutip Kompas.com, para petugas terus berusaha untuk mengevakuasi Dede.
Hingga berita ini diturunkan, proses evakuasi masih dilakukan.
Namun, belum diketahui bagaimana kondisi Dede saat ini.
Salah satu keluarga Dede mengungkapkan, Dede tertimbun bangunan karena saat itu sedang melakukan salat.
Keluarga Dede juga mengatakan jika ia akan melahirkan.
"Mau salat, jadi enggak bisa lari. Ini rumah mertuanya. Mau melahirkan, hamil sembilan bulan, belum ditemukan," ujar Dedi, keluarga Dede
Kronologi
Dede saat itu sedang melaksanakan salat di lantai satu.
Usai salat, ia dijadwalkan akan bersalin.
Namun, gempa bumi terjadi, dan Dede yang masih salat tertimbun bangunan rumah.
Chandra selaku Dantim Basarnas Kansar Jakarta mengatakan jika masih berupaya mengevakuasi Dede.
"Kami sedang melakukan upaya evakuasi diduga ibu hamil atas nama Dede. Tertimbun ini rumah warga dan berdasarkan info masyarakat, ini dua lantai dan posisi korban di lantai satu," pungkasnya.
Baca juga: Anak dan Istrinya Hilang Tertimbun Longsor Akibat Gempa, Warga Cianjur: Mudah-mudahan Ada Keajaiban
Santri dan Ustaz Meninggal Tertimbun Bangunan
Relawan dan petugas gabungan lain berhasil mengevakuasi delapan korban yang tertimbun bangunan.
Delapan korban tersebut merupakan tujuh santri dan seorang pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kampung Garogol, Desa Cibulakang, Cugenang, Cianjur.
Korban tersebut diketahui sedang melakukan pengajian sebelum gempa terjadi.
Saat gempa terjadi, korban tak sempat mengamankan diri dan tertimbun puing bangunan.
Korban berhasil dievakuasi petugas gabungan setelah hampir 24 jam tertimbun.
"Saat kejadian, di ruangan ada 15 orang yang tengah mengaji, namun delapan orang santri dan ustad pimpinan Ponpes terjebak material bangunan," katan Ejen (56) seorang pengurus Ponpes.
Mengutip TribunJabar, proses evakuasi baru bisa dilakukan Selasa (22/11/2022) siang.
Korban yang terjebak tersebut ditemukan sudah tak bernyawa.
"Evakausi baru tadi siang bisa dilakukan, setelah relawan dan petugas gabungan berdatangan, membawa peralatan untuk mengevakuasi jenazah," lanjut Ejen.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJabar.id, Fauzi Noviandi)(Kompas.com, David Oliver Purba)