TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini fakta-fakta terbaru terkait gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).
Gempa dengan magnitudo 5,6 ini getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, Depok, dan Bogor.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru terkait jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur.
Dalam data BNPB, korban meninggal mencapai 103 orang per Selasa (22/11/2022) pukul 09.55 WIB.
Sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten Bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, serta 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Lalu, warga yang mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa.
Kemudian, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Jalan Raya Puncak-Cianjur Masih Terputus
Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Koswara, mengatakan lalu lintas di Jalan Raya Cipanas yang menghubungkan pusat Kota Cianjur dengan kawasan Puncak, masih terputus akibat tertimbun longsor pada Selasa pagi.
Koswara meminta kendaraan dari arah Puncak atau sebaliknya untuk menggunakan sejumlah jalur alternatif.
Terdapat dua jalur alternatif utama yakni Cibubur-Jonggol-Cianjur dan Ciawi-Sukabumi-Cianjur.
"Alternatif mau ke Cipanas atau sebaliknya, bisa ke Jalan Marwati, Jalan Cikundul, Jalan Cikalong, atau ke Jonggol," ungkapnya, Selasa, dikutip dari TribunJabar.id.
Menurutnya, kondisi lalu lintas ditutup di titik Cugenang karena masih dilakukan evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan longsor.
"Pengerukan tanah yang longsor yang menutupi jalan menuju puncak tepat di depan RM Sate Shinta," lanjut dia.
Baca juga: Kunjungi Korban Gempa Cianjur di RSUD Sayang, KSAD Jenderal Dudung Serahkan Santunan
400 Anggota Tim Gabungan Diturunkan
Komandan Korem (Danrem) 061 Surya Kencana, Brigjen TNI Rudi Saladin, menyebut 400 anggota tim gabungan diturunkan untuk evakuasi lokasi longsor dampak gempa Cianjur.
Adapun tim gabungan tersebut yakni dari TNI, Polri, Basarnas hingga relawan untuk evakuasi area longsor di Jalan Raya Cugenang, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
"Kita bersinergi sekali teman-teman dari Polri, jajaran angkatan darat, Basarnas, dan relawan, total sekitar 400 orang ada di sini," ungkap Rudi, Selasa.
Baca juga: Daftar Lokasi Rusak Parah Akibat Gempa Cianjur, Jalan Nasional Menuju Arah Puncak Cipanas Longsor
Bupati Cianjur Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan Bupati Cianjur telah menetapkan status tanggap darurat gempa.
Keputusan status tanggap darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur ini dilakukan selama 30 hari, yakni mulai 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022.
"Keputusan ini ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman," kata Abdul dalam siaran pers, Selasa, dilansir Kompas.com.
90 Persen Korban Gempa Cianjur Dapat Teridentifikasi
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo, mengungkapkan 90 persen korban gempa Cianjur dapat teridentifikasi.
"Laporan dari Pak Kapusdokes untuk tim DPA korban-korban yang dirujuk ke RS bisa saya katakan 90 persen dapat teridentifikasi," ujarnya, Selasa.
Baca juga: Keluarga Jadi Korban Gempa Cianjur, Selebgram Rea Wiradinata Langsung Mudik
Ada tiga rumah sakit yang menjadi rujukan korban gempa di Cipanas-Cianjur.
Ketiga rumah sakit itu adalah RS Bhayangkara, RSUD Sayang, dan RSUD Cimacan.
Adapun total jumlah korban yang terdata di ketiga RS itu yakni luka berat 34 orang, luka ringan 336 orang, dan meninggal dunia 117 orang.
Sebelumnya, gempa melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, pada Senin pukul 13.21 WIB.
Pusat gempa berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Igman Ibrahim/Rahmat Fajar Nugraha) (Kompas.com/Fika Nurul Ulya) (TribunJabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam)