TRIBUNNEWS.COM - Prada Indra diduga dianiaya oleh sesama prajurit TNI AU hingga meninggal dunia.
Prada Indra meninggal setelah sempat dirawat di RS Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).
Keluarga korban menemukan beberapa kejanggalan kematian Prada Indra, termasuk upaya menyembunyikan penyebab kematian.
Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri, menyebut kasus kematian Prada Indra mirip kasus pembunuhan Brigadir J.
Menurutnya, dua kasus ini sama-sama banyak kejanggalan yang sengaja ditutupi.
Ia berharap kasus kematian Prada Indra dapat dilakukan investigasi ulang seperti kasus Brigadir J.
Baca juga: Prada Indra Awalnya Dinyatakan Meninggal karena Dehidrasi Usai Futsal, Ternyata Kepalanya Berdarah
"Mungkin perlu diulangi proses investigasinya sebagaimana pada kasus Yosua," ujarnya pada Kamis (24/11/2022), dikutip dari Kompas.com.
Dalam proses investigasi ulang yang dilakukan, kata Reza, harus mendapat perhatian khusus dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Bahkan (investigasi ulang kasus Prada Indra) membutuhkan atensi langsung Panglima TNI," terangnya.
Selain itu, Reza menambahkan, perlu dilakukan autopsi ulang dalam kasus ini agar terungkap fakta sebenarnya.
Sementara itu, mantan Kabais TNI, Soleman B Ponto, berharap kasus kematian Prada Indra dapat diusut hingga tuntas.
"Iya betul sekali (perlu diusut tuntas)," ungkapnya.
Soleman menganggap kasus kematian Prada Indra janggal karena peti jenazah tidak boleh dibuka dan keluarga diminta langsung memakamkan.
Setelah empat tersangka ditetapkan, ia akan menunggu perkembangan kasus ini.